Cibinong, Nusantarapos – Set Top Box (STB) adalah alat untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara, yang dapat ditampilkan di TV analog biasa.
STB ini sudah mendukung Digital Video Broadcasting-Second Generation Terrestrial atau DVB-T2. STB tidak memerlukan antena parabola dalam menerima sinyal digital, dan cukup menggunakan antena TV biasa atau UHF.
STB dibutuhkan jika anda ingin “mengubah” perangkat TV analog yang belum bisa menerima sinyal digital, agar tetap bisa menikmati siaran TV digital.
Namun beda seperti yang diungkapkan dari kalangan kurang mampu, Nasab berasal warga Desa Sasak Panjang Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, yang mengeluhkan semenjak pemerintah mematikan siaran analog pada 2 November 2022 lalu, baik dirinya maupun keluarga sama sekali tidak bisa menyaksikan siaran televisi di chanell mana pun juga. Justru Nursari menganggap kebijakan ini merepotkan dan menyulitkan warga.
“Tv saya analog, sekarang gak saya pernah saya nyalain itu tv saya. Habisnya, Gak ada yang bisa di tonton. Gambarnya semut semua, maklum lah saya mah waktu itu juga gak dapet STB gratis. Namanya juga orang susah, mau protes juga gak bakal ada yang menanggapi,” ujarnya Saat diwawancarai wartawan, pada Sabtu (05/11).
Dirinya menambahkan, padahal sejak wacana peralihan TV analog ke TV Digital itu pemerintah desa sudah mendata dan meminta beberapa berkas seperti kartu Keluarga dan kartu tanda penduduk (KTP). “Padahal sudah didata sejak empat bulan lalu semenjak adanya wacana dari pemerintah peralihan dari TV analog ke digital belum dapat sudah dipinta KK sama KTP sejak 4 bulan lalu tapi belum dapat stb, kalau yang lain katanya sudah ada yang dapat,” ujarnya.
Harapan Nasab kepada pemerintah untuk membantu dan memberikan STB TV Digital gratis kemasyarakat kalangan kurang mampu yang saat ini membutuhkan.”Saya sih berharap, pemerintah membagikan kembali STB gratis pada masyarakat kurang mampu seperti saya ini. Supaya, kami juga bisa nonton tv lagi kaya dulu”, ujarnya. (Rizky)