BKKBN Sasar Sosialisasi Percepatan Pencegahan Stunting Kepada Anggota Kodim 0708/ Purworejo

PURWOREJO- Permasalahan stunting di Indonesia saat ini benar-benar diperhatikan khususnya dalam hal penanganan dimana saat ini kejadian stunting di Indonesia masih diangka 24 persen.

Padahal dari harapan presiden Joko Widodo, untuk di tahun 2024 angka stunting harus turun diangka 14 persen. Oleh karena itu Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) pusat bekerja sama dengan TNI Kodim 0708/Purworejo mengadakan promosi dan KIE program percepatan penurunan stunting di Gedung Sudirman Kodim 0708/Purworejo yang dihadiri oleh Pabandya Pati TNI Kodam IV, Koerem 072/PMK , Dandim 0708/Purworejo, Letkol Inf. Yohanes Heru Wibowo dan anggota Kodim 0708/Purworejo.

Dalam sambutannya, Dabdim  0708, Letkol Inf Yohanes Wibowo mengucapkan selamat datang kepada BKKBN yang telah memberikan sosialisasi sehingga harapannya para anggota Kodim 0708/Purworejo dapat mengetahui dan paham apa yang dimaksud stunting dan bagaimana cara pencegahannya.

Sementara itu, Nasri Yatiningsih dari BKKBN Provinsi Jawa Tengah dalam sambutannya  mengatakan bahwa stunting adalah gagal tumbuh kembang yang disebabkan karena kondisi faktor gizi kemudian karena infeksi terus menerus, dan faktor sanitasi lingkungan atau kebersihan.

“Untuk sanitasi ini yang bisa dilakukan adalah dengan cuci tangan yang benar dan buang air besar yang benar,” katanya, Kamis (17/11/22).

Lebih lanjut Nasri mengungkapkan untuk calon pengantin usia yang dianjurkan dalam persiapan pernikahan untuk perempuan minimal di usia 21 tahun dan laki-laki 25 tahun. “Untuk perempuan minimal usia 21 dan laki-laki 25 tahun,” jelasnya.

Nasri Yatiningsih juga menjelaskan, tidak hanya tersebut di atad yang dapat memepengaruhi stunting, namun juga ibu hamil yang kurang mendapatkan asupan gizi, Baduta yang kurang asi selama 2 tahun.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Purworejo Ahmad Zaenudin mengatakan, untuk harapan akhir tahun ini angka stunting dapat turun menjadi 12 persen. “Untuk Baduta stunting di Kabupaten Purworejo dari 10 ribuan, 1029 mengalami stunting,” katanya.

Dirinya berharap dalam percepatan penanganan stunting ini baik dari Dandim serta Babinsa dan semua pihak untuk ikut bersama-sama berupaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Purworejo.(ARSO)