Anggota DPR RI Komisi IX Rahmad Handoyo Bangga Kelurahan Manahan Bebas Stunting

SURAKARTA,NUSANTARAPOS,- Promosi dan KIE program percepatan penurunan stunting oleh anggota DPR RI komisi IX berkolaborasi dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai permasalahan stunting.

Kali ini, Rahmad Handoyo anggota komisi IX dari Fraksi PDI Perjuangan bersama BKKBN pusat maupun propinsi menggelar sosialisasi stunting di Kelurahan Manahan, Surakarta, Minggu (13/11/22).

Kepala Kelurahan Manahan, Saefudin mengucapkan terimakasih atas kedatangan Rahmad Handoyo dan BKKBN pusat serta propinsi yang telah berkenan hadir untuk memberikan sosialisasi permasalahan penanganan stunting di wilayahnya.

Sedangkan dalam sambutannya, Rahmat Handoyo mengatakan bahwa dari 68 persen orang yang meninggal karena Covid belum melaksanakan booster. Oleh karena itu Rahmad mengingatkan agar selalu menjaga kesehatan yang salah satunya memakai masker serta ikut vaksin booster.

“Meskipun sudah divaksin, namun harus melakukan protokol kesehatan agar terhindar dari Covid,” katanya.

Dirinya juga bangga karena masyarakat di Kelurahan Manahan ini sudah melakukan booster.

Sedangkan mengenai penyakit gula, Rahmad menjelaskan tidak perlu takut asalkan selalu melakukan kontrol dengan rutin dan mematuhi anjuran dokter. “Penyakit gula ini untuk faktor keturunan hanya sebagian kecil saja asalkan untuk umur yang usia 35 tahun untuk mengecek kesehatan di puskesmas setiap 6 bulan sekali. Mari kita jaga pola makan kita dengan benar,” pintanya.

Begitu juga stunting, ungkap Rahmat bahwa di kota Solo menjadi pusat yang menjadi contoh dimana salah satunya di Kelurahan Pasarkliwon dimana angka stunting yang tadinya diangka 17 persen sudah menjadi 0,1 persen.

Permasalahan stunting ini Rahmad berharap harus segera diturunkan agar kedepan, seperti yang diamanatkan presiden RI Joko Widodo untuk di tahun 2024 angka stunting turun menjadi di angka 14 persen dimana dengan demikian untuk di tahun 2045 dalam menghadapi demografi emas Indonesia menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas dan kuat.