Stunting di Kabupaten Tegal Akhirnya Menurun Berkat Kerja Keras Tim Pendamping Keluarga

TEGAL,NUSANTARAPOS,- Badan Kependudukan Keluarha Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Jawa Tengah melaksanakan Program dan KIE Percepatan penurunan stunting bersama kader BKKBN Kabupaten Tegal di Pendopo Bupati.

Acara tersebut merupakan tindak lanjut pemerintah pusat dalam upaya menangani permasalahan stunting yang diketahui bahwa saat ini dalam kasus stunting di Indonesia masih diangka tinggi sehingga perlu penanganan yang serius.

Diketahui, menurut Nasri Yatiningsih, S.E., M.M., saat acara promosi dan KIE program penurunan stunting di Pendopo Kabupaten Slawi, Minggu (11/12/22) dirinya mengatakan bahwa dari pengukuran ulang  Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tegal di bulan Agustus tahun 2022 ini angka stunting yang semula di angka 24 persen, telah turun menjadi 17,6 persen.

“Meskipun belum bekerja secara maksimal, namun tim penggerak percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tegal ini terus bekerja keras. Dengan kerja keras tersebut bahkan di tahun 2022 ini, angka stunting sudah menurun menjadi 17,6 persen dan ini merupakan kerja yang baik dalam upaya penurunan stunting,” katanya.

Lebih lanjut, Nasri mengungkapkan, untuk mengurangi kasus stunting di Kabupaten Tegal ini tentu, selain kerja dari tim penggerak keluarga berencana juga dari masyarakat, terutama dalam ikut serta bergotong royong memberikan edukasi, pendidikan permasalahan seputar stunting.

Sementara itu, dr. Isriyati, M.M., dalam penyampaian meterinya memberikan edukasi bagaimana penyebab stunting terjadi. “Stunting terjadi karena adanya kekurangan gizi akut pada ibu hamil dan juga anak pada 1000 hari kehidupan,” katanya.

Dirinya menerangkan, selain asupan gizi yang diperlukan oleh ibu hamil dan juga anak pada 1000 hari kehidupan  pertama, juga harus menghindari pernikahan pada usia dini serta memperhatikan kesehatan terutama pada penggunaan sanitasi yang sehat dan bersih.

Isriyati berharap, dengan adanya tim penggerak Keluarga yag sudah terbentuk di Kabupaten Tegal ini ke depan dapat menuntaskan permasalahan stunting, sehingga di tahun 2023 nanti angka stunting di Indonesia bisa menurun hingga di angka 14 persen. (ARSO)