Stunting di Kabupaten Magelang Perlu Diatasi Secara Bersama-Sama

MAGELANG,NUSANTARAPOS,- Promosi dan KIE program percepatan penurunan stunting yang dilaksanaka oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasioanal (BKKBN) pusat terus dilakukan untuk memberikan edukasi, informasi mengenai permasalahan stunting yang ada di Indonesia. Karena pada saat ini, angka stunting masih diangka 24 persen.

Padahal seperti yang diamanatkan Presiden RI Joko Widodo, untuk tahun 2024 nanti angka stunting harus turun hingga diangka 14 persen. Dengan demikian, dalam upaya penurunan stunting ini perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya yang salah satunya dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

Dalam sambutannya, Nasri Yatiningsih, S.E., M.M., pada acara sosialisasi percepatan penurunan stunting yang diadakan di gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Magelang, Sabtu 3 Desember 2022 mengatakan, “Saat ini Indonesia masih tinggi untuk angka stuntingnya. Oleh karena itu upaya yang harus kita lakukan kepada masyarakat adalah memberikan sosialisasi serta pendampingan kepada keluarga khususnya para ibu hamil, balita serta calon pasangan pengantin agar lebih tahu dahulu mengenai masalah stunting ini.”

Ia melanjutkan, agar penanganan stunting ini benar-benar dapat menurun, kita perlu adanya kerjasama antara pemerintah pusat, daerah, kelompok PKK, Bidan dan juga masyarakat untuk saling bekerjasama dalam melakukan pendampingan.

Selain itu, untuk upaya menurunkan stunting, Nasri menjelaskan perlu pemenuhan gizi yang baik kepada ibu hamil dan anak-anak usia baduta (bawah dua tahun). “Untuk ibu hamil perlu diberikan gizi yang cukup sehingga anak yang dikandungnya dapat terpenuhi gizinya. Selain itu pada anak kehidupan 1000 hari pertama asi perlu sekali guna memberikan kebutuhan perkembangan otak karena dari Asi inilah salah satu gizi yang baik untuk anak baduta,” urainya.

Sementara itu Kepala Dinsos PPKB PPPA Kabupaten Magelang, Azizah, S.Pd., menerangkan, bahwa di Kabupten Magelang ini dalam upaya penurunan stunting telah dilakukan pendampingan keluarga yang dilakukan oleh kader BKKBN serta ibu-ibu PKK dimana mereka selain memberikan pendampingan juga membuat dapur sehat guna memenuhi gizi ibu hamil yang memiliki ekonomi kurang. “Insyaallah dengan keseriusan dan tanggungjawab kita bersama angka stunting di kabupaten Magelang dapat teratasi dengan baik,” pungkasnya.