HUKUM  

Ada Dugaan Rasis, Front Pemuda Muslim Maluku Akan Turun ke Jalan

Ketua Umum Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) Umar Kei berfoto bersama tokoh ormas usai buka puasa bersama di kediamannya.

Bekasi, NUSANTARAPOS.CO.ID – Pada Rabu, (5/4/2023) lalu, telah terjadi pengeroyokan kepada seorang Debt Collector dengan inisial BP di Tangerang Selatan. Para pelaku pengeroyokan akhirnya berhasil diamankan oleh jajaran Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Tangerang Selatan.

Namun, na’as bagi BP selain mengalami kekerasan fisik dirinya juga mengalami hal yang kurang baik yaitu dugaan perlakuan rasis saat menagih kepada seorang debitur yaitu NA cs.

Karena dugaan kejadian rasis tersebut, memicu respon yang tegas dari berbagai elemen masyarakat Maluku salah satunya Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM).

Ketua Umum FPMM, Umar Kei menyayangkan apa yang dilakukan oleh para pelaku, dia dengan berbagai kalangan masyarakat Maluku akan melakukan aksi damai pada Kamis, (13/4) besok.

Aksi damai tersebut akan dilakukan di tiga tempat yaitu; Istana Negara RI, Gedung DPR RI, dan Mabes Polri. Tujuan aksi damai itu agar para pelaku dapat dihukum sesuai hukum yang berlaku dan tidak boleh lagi terjadi hal rasis kepada etnis atau suku manapun.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian yang sudah menangkap para pelaku yang terjadi di Tangerang Selatan. Kami akan melakukan aksi damai dengan tujuan agar mereka tidak boleh lagi melakukan hal yang sama kepada etnis atau suku manapun yang ada di Indonesia,” ujar Umar Kei, usai melaksanakan buka bersama dan silaturahmi dengan elemen masyarakat Maluku se-Jabodetabek dan organisasi lainnya, di Jatiwaringin Bekasi, Jawa Barat, Rabu (12/4/2023).

Umar juga memohon maaf kepada masyarakat yang menjalankan ibadah puasa, jika aktivitasnya terganggu dengan aksi damai tersebut.

“Kami tidak bisa pungkiri kejadian itu karena persoalan rasis atau suku. Saat itu pelaku berteriak ‘Kamu orang Ambon’. Semoga dengan tujuan aksi damai nanti yang bersangkutan jerah dan tidak terulang lagi kepada suku-suku lainnya,” tegas Umar.

“Kepada keluarga besar muslim saya memohon maaf untuk aksi damai nanti. Karena, hal ini harus segera diselesaikan,” tambahnya.