DAERAH  

Pertahankan Haknya, Penghuni Rusun Tebet Ngadu ke Presiden, Kapolri dan Panglima TNI

JAKARTA, NUSANTARAPOS – Belum lama ini insiden nyaris baku hantam terjadi saat pemilihan pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) yang baru di Rusun Harum Jalan Tebet Barat 1, Tebet, Jaksel, Sabtu (14/10/23) lalu.

Ketua Pengawas Rumah Susun Harum Tebet Barat Rudolf Tampubolon mengingatkan, kondisi lingkungan di Rusun Harun Tebet Barat sangat rawan karena sesama warga saling curiga terutama menjelang Pilkada dan Pilpres 2024 bisa saja ada pihak yang melakukan provokasi dengan membakar rusun.

“Sesama warga saling curiga kalau rusun yang dibakar dan merembet ke jalan dan ini jangan sampai terjadi,” ujar Rudolf kepada wartawan di Mabes Polri seusai menyerahkan surat ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Selasa (24/10/23).

Rudolf mendesak kepada Kapolri untuk menanggapi surat tersebut. “Kami minta satu, yaitu keadilan terhadap masalah yang terjadi di Rusun Harum Tebet Barat dengan memproses hukum,” ujar Rudolf.

Menurutnya, permasalahan yang terjadi di Rusun Harum, Tebet Barat sebenarnya sama dengan Rusun yang ada di Ibu Kota Jakarta yaitu adanya orang tertentu yang diduga sengaja ditempatkan oleh Dinas Perumahan DKI Jakarta agar penghuni rusun tidak betah dan melepaskan rumahnya.

“Sejak 2020 kekisruhan terjadi di Rusun Harum Tebet Barat. Kenapa ini dilakukan? Kami menduga ada kerjasama orang dalam dari Dinas Perumahan DKI. Dari informasi yang kami terima dan wartawan, perlu diketahui ada namanya Jani Malau dari Dinas Perumahaan DKI, ini yang buat masalah dan sama seperti di Rusun Penjaringan dan PIK,” ujarnya.

Rudolf menuturkan, pihaknya juga sudah melaporkan ke Presiden Jokowi, Panglima TNI Laksamana Yudho Margono dan Pj Gubernur DKI Heru Budhi.

“Kami ini ada videonya sewaktu Tanggal 14 Oktober 2023, lalu ada oknum TNI yang menyebut-nyebut nama KASAD. Padahal, TNI itu tugasnya kalau situasi perang,” ujarnya.

Lebih lanjut, “Kisruh didalam warga Rusun Harum Tebet ini juga dipicu campur tangan Ketua RW 08 saudara Taufik Cayono yang berpihak kepada gerakan warga yang Ilegal mengatasnamakan Forum dan Panmus yang sudah dibubarkan oleh rapat RUALB warga sebelumnya, karena diduga Ketua RW 08 mempunyai banyak kepentingan pribadi dalam rusun dengan menyewakan lahan ke swasta untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.

Rudolf juga meminta kepada Lurah Tebet Barat dan Camat Tebet untuk mengganti antar waktu Ketua RW 08 Taufik Cayono karena diduga sudah tidak netral selaku Ketua RW, dan selalu membuat warga resah karena berpihak kepada kepentingan pribadi dan kelompok. (Rizky)