SEMUA  

TNI AD Hijaukan Gunung Lawu, Kasad : Ini Aksi Swadaya Pertama Terbesar di Indonesia

Magetan, – TNI AD berhasil menghijaukan kembali kawasan Gunung Lawu dengan menggelar Karya Bakti Pembersihan dan Penghijauan Gunung Lawu. Total ada 23.600 bibit pohon berhasil ditanam dan 50 ton lebih sampah plastik telah dibersihkan.

Dalam aksinya itu, TNI AD tidak sendiri, tetapi juga bersinergi dengan berbagai komponen bangsa lainnya. Total keseluruhan dalam kegiatan itu melibatkan sebanyak 2.010 personel.

“Kami TNI Angkatan Darat, dari kepolisian, dan juga dari pemerintah daerah, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), para pecinta lingkungan, kami bekerja sama selama 11 hari dari tahap perencanaan untuk menanam pohon di Gunung Lawu dan juga pembersihan sampah plastik,” kata Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dalam keterangannya di Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Rabu (20/12/2023).

“Dari 700 hektare lahan yang perlu dilakukan penghijuan, selama 5-6 hari baru berhasil menanam pohon di area seluas 200 hektare,” tambahnya.

Kasad menyebut, penghijauan yang dilakukan sebagai aksi swadaya pertama yang terbesar di Indonesia dan ke depannya juga akan dilakukan di tempat-tempat lainnya.

Penghijuan yang telah dilakukan, kata Kasad, bukan hanya karena pasca kebakaran hutan, tetapi dari sejak dulu masalah kerusakan hutan di Indonesia cukup tinggi dan jadi perhatian dunia, serta ditambah lagi dengan terjadinya Elnino beberapa waktu lalu.

Terkait apa yang sudah dilakukan, ia mengaku akan mengevaluasinya agar ke depan hasil yang dicapai dapat lebih maksimal dan bermanfaat.

“Jadi ini step awal untuk mengevaluasi, agar nanti bisa lebih efektif lagi dalam bekerja. Jadi kita mengetahui sekarang bahwa, ada anggota kita 8 jam membawa bibit yang tingginya bisa sampai 2 meter jalan kaki ke puncak sana, jadi nanti lebih kita evaluasi lagi,” bebernya.

“Jadi kalau sekarang mungkin rekan-rekan kita ada 2.010 orang melakukan seperti ini dengan cukup memakan waktu panjang dan melelahkan, mungkin ke depan bisa kita efektifkan bagaimana caranya dengan melibatkan pecinta alam, seperti yang naik harus 10 orang bawa bibit, nanti disiapkan keranjang yang cukup juga, agar saat turunnya bisa membawa sampah,” lanjutnya.

Untuk menjaga kelestarian alam di Gunung Lawu, Kasad juga menyoroti perlunya dibangun embung-embung dengan memanfaatkan keberadaan aliran air atau pun dengan tadah hujan.

Terkait masalah sampah, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak akan menyarankan kepada pengelola wilayah, supaya kalau ada kelompok orang yang naik ke Gunung Lawu harus membawa sampah yang tidak merusak alam.

Sementara itu, Danrem 081/DSJ Kolonel Inf H. Sugiyono mengungkapkan, aksi pelestarian alam yang dilakukan juga sebagai upaya untuk menjaga perekonomian masyarakat agar tetap berjalan.

“Seperti kita ketahui, banyak sekali masyarakat yang tinggal di sini (lereng Gunung Lawu) menggantungkan hidupnya dari berbagai hasil hutan yang tersedia. Semoga setelah dilakukan penghijauan, kondisinya akan semakin subur dan makmur. Ini harapan kita bersama,” ujarnya.

“Oleh sebab itu, bisa dikatakan, upaya penghijauan ini juga bentuk kehadiran kami TNI AD untuk hadir membantu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Yudiono, selaku Wakil Administrasi KPH Lawu Ds berharap, penghijauan yang dilakukan dapat menjaga ekosistem di Gunung Lawu dan bermanfaat luas bagi masyarakat.

“Kami sangat berharap bahwa, dalam kegiatan ini nanti akan tumbuh tanaman-tanaman yang bisa memberikan perlindungan terhadap ekosistem yang ada di Gunung Lawu dan bermanfaat terhadap masyarakat, baik melalui fungsi ekologi, kemudian perlindungan, dan fungsi ekonomi bagi masyarakat,” terangnya.

Yudi juga mengimbau kepada masyarakat untuk ikut menjaga dan memelihara tanaman yang telah ditanam, supaya reboisasi yang telah dilakukan dapat menjadi langkah awal untuk mencegah terjadinya banjir dan bencana alam lainnya.