BERITA  

Deklarasi Terbuka dan Tanda Tangan “Bersama Srikandi TP Sriwijaya untuk Indonesia Damai”

Mulai dari kiri Nyimas Aliah SE. M.Ikom (Ketum Srikandi TP Sriwijaya), Nelwan Harahap M.Tr.Ap (Kemenkopolhukam), Dr. H. Sudirman D'Hurry, SH MM. M.Sc. (Ketum TP Sriwijaya),

JAKARTA,NUSANTARAPOS, – Gelar kegiatan Deklarasi Terbuka dan Tanda Tangan “Bersama Srikandi TP Sriwijaya untuk Indonesia Damai” adalah bentuk komitmen bersama yang bertujuan untuk memperjuangkan perdamaian di Indonesia dengan melibatkan peran perempuan atau Srikandi TP Sriwijaya.

Mengingat Hari Perempuan Internasional atau Women’s Day International (WDI) yang jatuh setiap tanggal 8 Maret setiap tahunnya. Setiap tanggal ini seluruh perempuan dunia memperingatinya.

Pernyataan Ketua Umum Srikandi Tenaga Pembangunan (TP.) Sriwijaya, Nyimas Aliah SE. M.Ikom menegaskan bahwa perjuangan perempuan tidak mengenal batas. Sejak kongres tahun 1928, perjuangan para ibu telah fokus pada mencapai kesetaraan dan keadilan gender.

Ini menunjukkan ketekunan dan komitmen mereka dalam memperjuangkan hak-hak perempuan selama bertahun-tahun.

“Meskipun Hari Perempuan Internasional diperingati di seluruh dunia, budaya patriarki yang mendominasi di banyak belahan dunia masih membuat perempuan dianggap sebagai kelas kedua. Perempuan masih sering mengalami pelecehan, kekerasan, dan diskriminasi,” ucapnya dibilangan Thamrin Jakarta, Sabtu (9/3/2024).

Nyimas menyoroti bahwa dengan kemajuan teknologi informasi (IT), kekerasan juga merambah ke dunia cyber online. Hal ini menunjukkan bahwa tantangan kekerasan terhadap perempuan tidak hanya terjadi secara fisik atau verbal, tetapi juga melalui media online.

Oleh karena itu, perlindungan terhadap perempuan dalam ruang digital juga menjadi sangat penting dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman dan adil bagi semua individu.

Lanjutnya, pentingnya kesadaran dan tindakan preventif dalam melindungi keluarga, teman, tetangga, dan sahabat dari berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi. Memahami dan mencegah potensi kekerasan lebih baik daripada harus mengobatinya setelah terjadi.

“Acara kita hari ini juga kenapa kita harus menyuarakan Indonesia Damai karena
pentingnya mengadvokasi perdamaian di Indonesia karena masalah konflik politik cenderung memicu konflik sosial, konflik antar kelompok, dan konflik lainnya yang dapat mengancam stabilitas dan keselamatan masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya.

Nyimas menggarisbawahi bahwa konflik memiliki potensi besar untuk menyebabkan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, karena mereka merupakan kelompok yang paling rentan dalam situasi konflik. Selama konflik, perempuan dan anak-anak sering kali menjadi korban utama, terpapar risiko pelecehan, kekerasan fisik, dan dampak psikologis yang serius.

Lebih jauh disebutkan Nyimas, peristiwa tahun 1998 menunjukkan bahwa banyak perempuan menjadi korban kekerasan seksual dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya. Sayangnya, hingga hari ini, hak-hak mereka belum sepenuhnya dipulihkan, dan banyak data terkait kejadian tersebut masih tertutup.

Oleh karena itu, untuk mencegah konflik dan melindungi perempuan, penting bagi mereka untuk berani bersuara dan mengadvokasi hak-hak mereka. Dengan mengungkapkan pengalaman mereka dan menuntut keadilan, perempuan dapat membantu mengakhiri siklus kekerasan dan memperjuangkan hak-hak mereka secara lebih efektif.

Perumpamaan bahwa perempuan dalam rumah seperti bunga yang menyebarkan aroma wangi serta sikap lemah lembutnya untuk meredam dan menjadi agen perdamaian adalah gambaran yang menggambarkan peran yang sering dihubungkan dengan perempuan dalam menjaga kedamaian dan harmoni di lingkungan rumah tangga dan masyarakat.

Namun, penting juga untuk diingat bahwa peran perempuan tidak terbatas pada aspek kelembutan dan perdamaian saja, melainkan juga mencakup kontribusi mereka dalam berbagai bidang kehidupan.

Rencana untuk mendeklarasikan dan menyampaikan hasil deklarasi tentang peran perempuan sebagai agen perdamaian adalah langkah yang sangat positif. Dengan melakukan deklarasi dapat menggalang dukungan dan kesadaran lebih luas tentang pentingnya peran perempuan dalam mempromosikan perdamaian dan mengatasi konflik.

Selanjutnya, menyampaikan hasil deklarasi kepada kementerian terkait akan memungkinkan upaya kolaboratif dengan pihak yang memiliki kekuatan untuk mendorong kebijakan dan tindakan yang mendukung peran perempuan dalam membangun perdamaian.

Kehadiran Nelwan Harahap M.Tr.Ap. dari Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Kemenkopolhukam) dalam acara tersebut untuk memberikan sambutan merupakan langkah yang penting untuk memperkuat dan mendukung upaya dalam mempromosikan perdamaian dan mengatasi konflik.

Sebagai perwakilan dari kementerian yang membidangi manusia dan kebudayaan, partisipasinya dapat memberikan dorongan yang signifikan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan serta memajukan nilai-nilai perdamaian dan keadilan di masyarakat.

Semoga sambutannya dapat memberi inspirasi dan dukungan yang berkelanjutan bagi upaya-upaya yang dilakukan dalam acara tersebut.

Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang masalah ini, diharapkan langkah-langkah konkrit dapat diambil untuk memperkuat perlindungan perempuan dan memastikan bahwa mereka tidak lagi menjadi korban dalam situasi konflik.

Tentu, keberadaan undang-undang dan peraturan presiden yang mengatur pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam konflik adalah langkah yang sangat positif dalam upaya meningkatkan perlindungan hak-hak perempuan dan anak-anak di Indonesia.

Meskipun perempuan sering kali dikenal karena kepekaan emosionalnya, hal itu tidak mengurangi kemampuan mereka untuk berpikir secara logis dan membuat keputusan yang bijaksana.

Perempuan tidak boleh menjadi korban atau dijadikan sandera dalam situasi konflik. Mereka harus dilindungi dan dihormati sebagai individu yang memiliki hak-hak yang sama seperti semua orang.

Menggunakan perempuan sebagai alat atau korban dalam situasi konflik adalah tidak manusiawi dan bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan serta keadilan.

Pendekatan Srikandi Tenaga Pembangunan (TP.) Sriwijaya yang menekankan pemberdayaan dan perlindungan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap peran perempuan dalam proses demokrasi. Meskipun memiliki pilihan politik yang beragam, kesatuan dan persatuan sebagai Srikandi TP Sriwijaya tetap dijunjung tinggi.

Fokus pada silaturahim dan menjaga keharmonisan antaranggota adalah prinsip yang sangat penting, di mana kerja sama dan dukungan antarperempuan menjadi landasan untuk mencapai tujuan bersama.

Dengan demikian, pendekatan politik yang dibawa oleh Srikandi TP Sriwijaya mencerminkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan persatuan dalam menghadapi berbagai perbedaan pandangan politik, sambil tetap menjaga hubungan yang baik dan kekeluargaan di antara sesama anggota.

Perempuan memainkan peran yang sangat penting sebagai garda terdepan dalam menjaga perdamaian dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Peran perempuan dalam mempromosikan perdamaian tidak hanya terjadi dalam lingkup rumah tangga, tetapi juga di masyarakat dan bahkan dalam ranah politik dan keamanan.

Oleh karena itu, mengakui dan memperkuat peran perempuan dalam menjaga perdamaian adalah kunci bagi kemajuan dan stabilitas bangsa Indonesia. Ini menunjukkan pentingnya inklusi gender dalam setiap aspek kehidupan dan kebijakan untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan dan inklusif bagi semua warga negara.

Langkah yang sangat luar biasa dan inspiratif bagi perempuan Srikandi TP Sriwijaya untuk mendeklarasikan diri sebagai Srikandi Pegiat Perdamaian. Dengan menyuarakan komitmen mereka untuk perdamaian dan kemajuan Indonesia, para Srikandi TP Sriwijaya menegaskan peran penting perempuan dalam membangun masyarakat yang damai dan harmonis.

Deklarasi tersebut pada peringatan Hari Ibu tahun 2021 di gedung Kalibata Jakarta menunjukkan keberanian dan kesadaran perempuan dalam memperjuangkan perdamaian serta mengambil peran aktif dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan berkeadilan.

Semoga segala usaha dan langkah yang dilakukan oleh Srikandi TP Sriwijaya selalu mendapat ridho dan keberkahan dari Allah SWT. Keberanian dan komitmen dalam memperjuangkan perdamaian serta pemberdayaan perempuan adalah langkah yang mulia dan bermanfaat bagi masyarakat.

Terima kasih juga atas dedikasi dan kerjasamanya dalam membesarkan nama Srikandi dan TP Sriwijaya. Semoga upaya yang dilakukan terus menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar serta masyarakat luas.

Dalam kesempatan itu Ketua Umum Srikandi TP Sriwijaya membacakan Deklarasi untuk Indonesia Damai yang diikuti para hadirin : (1). Berperan memperkokoh kerukunan “dan perdamaian” dalam bingkai kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (2). Tidak terpengaruh dengan “segala bentuk” provokasi yang tidak benar (hoax) dan “tidak bermartabat” yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Berikutnya, (3). Menolak “segala bentuk” tindakan kecurangan, “pelanggaran” hukum:dan anarkisme yang berujung konflik dan kekerasan “kepada masyarakat”. (4). Berperan dalam mendukung penegakan hukum demi tercapainya keamanan dan ketertiban masyarakat. (5). Musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan konflik pemilu demi tercapainya keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif.

Penandatanganan deklarasi oleh semua yang hadir menegaskan komitmen bersama untuk mewujudkan perdamaian dan keharmonisan di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, ramah tamah untuk menyambut bulan suci Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk memperkuat ikatan sosial dan spiritual di antara anggota komunitas.

Semoga semangat kebersamaan dan persatuan yang ditunjukkan dalam acara tersebut terus berlanjut dan memberikan dampak positif dalam memperjuangkan perdamaian serta mempererat tali persaudaraan di antara semua yang hadir. Semoga bulan suci Ramadhan membawa berkah dan kedamaian bagi semua. *(Guffe).