PACITAN, NUSANTARAPOS ||Pasangan calon bupati dan wakil bupati Pacitan, Ronny Wahyono-Wahyu Saptonohadi, telah resmi mendaftarkan diri dan berkas pendaftarannya dinyatakan sah oleh Ketua KPU Pacitan, Aswika, pada Rabu (28/8/24). Setelah berkas diverifikasi dan memenuhi semua persyaratan, pasangan ini akan melanjutkan ke tahap berikutnya, yakni pemeriksaan kesehatan di RSU Muwardi Surakarta, dengan jadwal yang akan segera diumumkan oleh KPU Pacitan.
Berikut perjalanan pendidikan formal dan militer yang inspiratif dari cawabup Wahyu Saptonohadi. Memulai pendidikan formalnya di Sekolah Dasar Negeri Gembong Pacitan, di mana ia menamatkan pendidikan pada tahun 1976 dan memperoleh ijazah sebagai bukti kelulusan. Setelah menyelesaikan sekolah dasar, Wahyu melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama Negeri I Pacitan dan berhasil lulus pada tahun 1982.
Selanjutnya, Wahyu menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri I Pacitan, dan menyelesaikannya pada tahun 1985 dengan mendapatkan ijazah. Setelah menamatkan pendidikan menengah atas, Wahyu memilih untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi di Surabaya. Ia masuk ke Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya dan menyelesaikan program sarjana (S1) pada tahun 1992.
Sambil meniti karir di militer, Wahyu berhasil melanjutkan pendidikannya ke jenjang magister dengan mengambil program studi Magister Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia (UI). Ia berhasil menyelesaikan pendidikan S2 ini pada tahun 2008, dan lulus dengan gelar yang membuktikan keahliannya di bidang kesehatan masyarakat.
Wahyu Saptonohadi memulai karier militernya dengan meraih pangkat Letnan Satu pada 1 Oktober 1992, berdasarkan Surat Keputusan (SK) A/03/ABRI/1993. Selanjutnya, ia dipromosikan menjadi Kapten pada 1 Oktober 1998, sebagaimana tercantum dalam SK nomor C/423/IX/1998. Pangkat Mayor diraihnya pada 1 April 2004 dengan SK nomor C/73/III/2004, dan kemudian naik menjadi Letnan Kolonel pada 1 Oktober 2010 berdasarkan SK nomor C/620/IX/2010. Pangkat tertingginya, Kolonel, dicapai pada 1 April 2017, sesuai dengan SK Keputusan Presiden (KEPRES) nomor 21/TNI/2017.
Perjalanan pendidikan baik formal maupun karier militer Wahyu Saptonohadi menunjukkan komitmen dan dedikasinya terhadap pendidikan serta pencapaian akademik yang luar biasa di berbagai jenjang.