Ketum Ikanot UI Terpilih Harus Bisa Rapihkan Database dan Maksimal Teknologi Digital

Hj. Lury Elza Alex Noerdin, SH., MKn., bersama notaris senior Dr. Pieter E. Latumenten, SH., MH., saat menghadiri Munas II Ikanot Universitas Indonesia.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Ikatan Alumni Kenotariatan Universitas Indonesia (Ikanot UI) telah berhasil menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) II di Gedung Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) Depok, Jawa Barat, Sabtu (7/9/2024). Dalam Munas yang dihadiri oleh ratusan peserta itu juga diadakan pemilihan Ketua Umum untuk masa bakti 2024-2028.

Adapun kandidat yang menjadi calon Ketua Umum yang pertama adalah Dr. Alwesius, SH., MKn, kedua Maya Hasanah, SH., MKn., dan ketiga Dr. Meggy Tri Buana Tunggal Sari, SH., MKn. Dari ketiga kandidat tersebut, Meggy Tri Buana memperoleh suara 120 suara mengungguli perolehan suara Alwesius yang memperoleh 91 dan Maya Hasanah yang hanya mendapatkan 37 suara, sedangkan 3 suara lainnya dinyatakan tidak sah (abstain).

Meskipun ada beberapa anggota yang tidak hadir, namun acara Munas dapat berjalan lancar dan tertib.

Hj. Lury Elza Alex Noerdin, SH., MKn., berpendapat, sebenarnya kinerja panitia memang sudah bagus, tapi saya berharap dengan terpilihnya Ketua Umum Ikanot UI yang baru kedepannya bisa lebih mengakomodir seluruh anggota.

“Terlebih saat ini semuanya sudah serba digital, sehingga bisa memudahkan untuk mengakomodir seluruh alumni yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Lury disela penyelenggaraan Munas Ikanot UI.

Sebab menurutnya, angkatan yang bersama dia ada yang tersebar di Kalimatan, Sulawesi dan berbagai Daerah lainnya yang tidak bisa datang karena mungkin ada kesibukan disana dan juga waktu tempuh yang cukup jauh.

Sehingga dengan adanya digitalisasi, diharapkan bisa diakomodir para alumni yang tersebar di berbagai wilayah tersebut. “Kalau yang di Jabodetabek pasti bisa datang karena dalam momen Munas sebagai ajang untuk silaturahmi antar alumni lintas angkatan, sedangkan yang di luar Jawa mereka akan kesulitan untuk hadir secara langsung,” ungkap Lury yang merupakan putri bungsu Alex Noerdin.

Apalagi Kenotariatan ini yang terdepan dalam melahirkan para notaris, kampusnya juga bagus dan nyaman. Jika digitalisasi itu bisa diterapkan maka demokrasi di keluarga Ikanot UI benar-benar terjaga, karena siapapun dan dimana saja bisa mengikuti proses pemilihan tanpa menyusahkan jarak dan waktu.

Seperti yang dikatakan oleh Pak Pieter jangan terlalu birokrasi, karena banyak alumni yang sudah tua-tua itu gagap teknologi (Gaptek).

“Seperti saya juga karena bukan Gen Z maka sudah males untuk daftar-daftar yang ribet begitu sehingga meminta sekretaris yang mengurusnya. Kedepan database juga harus diperhatikan, karena alumni Kenotariatan UI itu sudah ada ribuan orang,” tandasnya.

Lury juga berpesan, untuk yang sekarang mungkin juga ada alumni yang profesinya bukan notaris, karena ada yang menjadi anggota Dewan atau Kepala Badan di Kementerian/Lembaga itu harus diinventarisir semuanya. Itulah tugas ketua umum yang baru terpilih, selain itu harus diadakan pelatihan hukum secara gratis,” harapnya.

Sebelumnya Dr. Pieter E. Latumenten yang merupakan anggota Ikanot UI sekaligus dosen Kenotariatan menyayangkan tingkat kehadiran peserta yang hanya mencapai 200an orang sementara alumni kenotariatan UI telah mencapai ribuan. Pasalnya di era digitalisasi saat ini, proses pemilihan hanya dilakukan melalui sistem manual sehingga mengurangi keikutsertaan alumni.

“Penyelenggaraan Munas Ikanot UI harus mempermudah pendaftaran dan tidak boleh dibuat birokrasi yamg menghambat partisipasi anggota, mengingat Ikanot UI adalah organisasi berbasis kekeluargaan,” kata Pieter.

Pieter juga menyayangkan pengumuman pendaftaran hanya dilakukan dalam waktu 10 hari, padahal yang idel harusnya 30 hari. “Ikanot harus mencontoh Iluni UI atau FHUI, dimana pemilihan dilakukan secara elektronik dan kandidat diumumkan secara terbuka,” katanya.

Menurut Pieter seharusnya sebelum pemilihan secara elektronik, masing-masing calon bisa menyampaikan visi misinya. Karena kelebihan elektronik bisa mengajak partisipasi anggota sebanyak mungkin dan itulah demokrasi dalam era teknoligi informasi.

“Untuk itu saya mengajak kepada seluruh anggota memilih calon ketua yang benar-benar mau mengabdi jangan pilih calon ketua yang hanya mempunyai tujuan untuk kepentingan pribadinya semata,” tegasnya.

Sejumlah Notaris senior juga tampak menghadiri Munas ke II Ikanot UI seperti Dr. Pieter E. Latumenten, SH., Yualita, SH., Mkn., Tri Firdaus Akbarsyah, SH., MH., Aulia Taufani, SH., MKn., Herna Gunawan, SH., MKn, Taufik, SH., MKn, dan Teddy Yunadi, SH., MKn.