Nusantarapos.co.id — Program industrialisasi pedesaan yang digagas Bupati Lahat Bursah Zarnubi mendapat dukungan penuh dari Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi serta mendorong kemandirian ekonomi pedesaan. Karena itu program ini perlu terus dikembangkan di Kabupaten Lahat dan diharapkan dapat menjadi model percontohoan di level nasional.
Demikian antara lain kesimpulan dari pertemuan antara Bupati Lahat Bursah Zarnubi dengan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di kawasan Menteng Jakarta Pusat Jumat (18/4/2025) malam.
Pertemuan tersebut membahas pengembangan industrialisasi pedesaan yang direncanakan menjadi program unggulan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Dalam pertemuan itu, turut hadir sejumlah tokoh nasional antara lain founder Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan dan Staf Khusus Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Abdullah Rasyid.
Industrialisasi pedesaan yang diusung Bursah ini berfokus pada penerapan teknologi dalam sektor pertanian dan perkebunan, dengan tujuan meningkatkan produktivitas serta membuka lapangan kerja di wilayah pedesaan. Sejumlah ahli dari Institut Pertanian Bandung (ITB) akan dilibatkan dalam pengembangan dan penerapan teknologi tersebut.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Bursah ini. Melalui akun media sosialnya, Dasco menyebut bahwa sektor pedesaan perlu dikembangkan agar dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Alhamdulillah, baru selesai diskusi industrialisasi pedesaan Lahat sebagai model percontohan. Sektor pedesaan diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja yang masif,” tulis Dasco.
Bursah menjelaskan, proyek ini mencakup produksi berbagai mesin pertanian, seperti mesin penanam padi, perontok, pemanen, bajak sawah, serta alat transportasi hasil panen.
“Semua teknologi ini akan diintegrasikan dalam sistem pertanian terpadu melalui apa yang disebut integrated farming, dengan memanfaatkan Artificial intelligence (AI) dan teknologi drone,” kata Bursah.
Sebagai tahap awal, uji coba akan dilakukan di lahan seluas 100 hektare pada 2025 ini, dengan target ekspansi hingga 2.500 hektare pada 2026.
Menurut Syahganda Nainggolan, diskusi antara Bupati Lahat Bursah Zarnubi dan Sufmi Dasco sangat produktif dan berlangsung hingga tiga jam. Dasco menyarankan agar Bursah mengembangkan skala lebih besar lagi melalui skema tanggung jawab sosial (CSR) dari BUMN sehingga Lahat bisa menjadi percontohan secara nasional untuk kemajuan pembangunan desa. Hal itu sejalan dengan yang dicanangkan oleh Prabowo Subianto sebagaimana termuat dalam Asta Cita nomor 6, yakni pembangunan dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas penguatan ekonomi lokal melalui pendirian Koperasi Desa Merah Putih, guna mendorong semangat gotong royong dalam pengelolaan usaha desa.
Video Call Prabowo
Di sela pertemuan, Bursah juga melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Prabowo Subianto melalui video call. Menurut Syahganda, Presiden memberikan atensi besar terhadap program yang dikembangkan di Lahat, sekaligus menanyakan kabar istri Bursah, Sri Meliyana.
“Presiden Prabowo sangat mengenal Pak Bursah dan keluarga. Selain membicarakan program sekolah unggulan dan sektor pertanian di Lahat, Pak Prabowo juga menanyakan kabar Sri Meliyana, istri Bursah yang kini jadi anggota DPR RI dari Partai Gerindra,” ujar Syahganda. (adn).