BISNIS  

Ekspor Kayu Cilacap Tembus Pasar Amerika

Edy Santoso Sukses Ekspor Kayu Cilacap Tembus Pasar Amerika dan Asia, Gaet Investor Korea

 

nusantarapos.co.id – Di tengah tantangan ekonomi global, pengusaha asal Cilacap, Jawa Tengah, Edy Santoso atau yang akrab disapa Bos Edy, berhasil mencetak kesuksesan lewat bisnis ekspor kayu. Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam lokal dan menggandeng investor Korea Selatan, Edy berhasil menembus pasar ekspor ke berbagai negara besar seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Australia.

 

Edy mengungkapkan bahwa ide bisnisnya berawal dari potensi hutan kayu yang melimpah di wilayah Cilacap, yang membentang dari timur hingga barat. Jenis kayu seperti mahoni, akasia, dan pinus menjadi komoditas andalan dalam bisnis ekspor yang tengah ia kembangkan.

 

“Cilacap dari timur ke barat memiliki potensi kayu yang sangat luar biasa seperti mahoni, akasia, dan pinus. Nanti kita coba pinus,” ujarnya saat ditemui pada Rabu (21/5/2025).

 

Sebagai bentuk keseriusannya, Edy membangun pabrik pengolahan kayu di Kecamatan Jeruklegi, Cilacap. Tak berhenti di situ, ia juga berhasil menggandeng investor asal Korea Selatan untuk mendukung pengembangan teknologi produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

 

Langkah ini berbuah manis. Edy menyebut, saat ini bisnisnya telah menorehkan omzet hingga Rp20 miliar per bulan dengan frekuensi ekspor mencapai 15 kali setiap bulannya.

 

“Sekarang ini kita ekspor kayu mahoni ke Jepang, bulan depan kirim ke Amerika, akasia. Permintaan kayu akasia, terutama ke Amerika, sangat tinggi,” jelas Edy, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Cilacap.

 

Tak hanya fokus pada keuntungan pribadi, Edy juga berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal. Dengan mendirikan pabrik pengolahan kayu, ia membuka lapangan kerja baru bagi warga sekitar.

 

“Saya ingin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, saya mendirikan pabrik pengolahan kayu supaya masyarakat sekitar bisa bekerja di sini,” tegasnya.

 

Edy menambahkan, kehadiran pabrik ini tidak hanya mengurangi angka pengangguran, tetapi juga berdampak positif dalam menekan tingkat kriminalitas di wilayah Cilacap.

 

Sebagai bentuk sinergi dengan masyarakat, Edy juga mengajak warga untuk turut berpartisipasi dalam penyediaan bahan baku kayu. “Untuk masyarakat, apabila di wilayahnya ada bahan baku kayu, bisa disalurkan ke pabrik kita. Nanti bisa melalui Ketua PAC Pemuda Pancasila ataupun ke Ketua DPC PSI setempat,” katanya.

 

Sementara itu, perwakilan investor dari Korea Selatan, Won Sik Choi, mengakui kualitas kayu asal Cilacap sangat baik dan memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional.

 

“Disini (Cilacap) kayunya bagus, terutama kayu mahoni dan akasia. Semua diminati, termasuk kayu albasia. Paling banyak permintaan itu kayu akasia, dikirim ke Amerika,” ujar Choi.

 

Dengan langkah strategis dan keberanian menggandeng mitra luar negeri, Edy Santoso berhasil menjadikan potensi lokal sebagai kekuatan ekspor, sekaligus menggerakkan perekonomian daerah melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan masyarakat. (Asih)