Menggapai Sayap Warga Kaliwungu, TMMD ke-124 Tuntaskan Kemiskinan

Meski Hujan dan Jalan Tergenang AIr, Anggota Satgas TMMD bersama Warga Tetap Bekerja (Foto: Pendim Cilacap)

CILACAP,NUSANTARAPOS,- Kaliwungu merupakan desa yang bisa dijadikan jalan alternatif dari kab. Cilacap menuju Kab. Pangandaran melalui Kec. Gandrungmangu jembatan Cibereum Cisumur menuju Cinyawang-Patimuan kemudian ke Kab. Pangandaran-Jawa Barat. Oleh karenanya, tak jarang bagi mereka yang ingin ke Pangandaran melewati daerah ini.

Selain itu, desa ini juga memiliki lahan pertanian yang cukup luas, serta sungai yang cukup potensial bagi para nelayan dalam hasil perikanannya karena dilalui banyak anak sungai sehingga tidak jarang banyak pemancing luar daerah yang sering memancing di beberapa titik favorit di beberapa sungai di desa ini.

Dari jumlah 9.229 jiwa  penduduk di Desa Kaliwungu, kehidupan masyarakat masih sederhana dengan corak pekerjaan sebagai petani dan buruh lepas. Meski demikian, nampak dengan polosnya mereka menikmati kehidupan apa adanya.

Kondisi Awal Jalan di Desa Kaliwungu, Cilacap Sebelum TMMD (Foto: Pendim 0703/Cilacap)

Jalan yang masih berupa batu terjal yang siap menancap di telapak kaki mereka tak dihiraukannya meskipun terasa sakit hingga tulang kaki. Kesemangatan mereka dalam mencari nafkah keluarganya telah mampu melenyapkan rasa sakit tersebut. Hanya satu keinginan mereka, anak-anaknya dapat bersekolah hingga tingkat tinggi demi masa depan mereka yang lebih baik dan keluarganya dapat makan dengan layak. Inilah perjuangan mereka sebelum adanya program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dilaksanakan.

Sodinah dan Rumah Reotnya

Seperti halnya sebelum direhab, rumah Bu Sodinah (39) berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Dindingnya yang terbuat dari kalsibot sudah banyak yang berlubang dan tumbuhan lumut yang menempel begitu merusak pemandangan karena akibat sudah lamanya menempel pada rangka rumah. Selain itu, genteng atapnya sudah banyak yang bocor ketika hujan deras melanda dan lantainya tidak lagi rata. Maklum karena penghasilan yang terbatas, Bu Sodinah tidak mampu untuk melakukan perbaikan secara mandiri.

Kondisi Awal Rumah Sodinah (foto: Khadlel)

Diketahui keluarga Sodinah hanyalah pekerja lepas yang pendapatannya kadang cukup untuk biaya makan dan bahkan tidak mencukupinya. “Saya dan suami saya setiap hari hanya mengandalkan orang yang membutuhkan tenaga kami. Apalagi anak saya 3 masih kecil-kecil tentu perlu asupan gizi yang cukup. Namun apa daya bagi kami…? Ya…, kadang kami untuk makan saja hutang sama warung sembako,” katanya kepada wartawan, Senin (12/5/25) sambil meneteskan air mata mengingat kenangan yang pahit dalam hidupnya.

Keadaan ini menjadi tantangan tersendiri, tidak hanya bagi Bu Sodinah tetapi juga bagi anak-anaknya yang belum dapat mandiri. Di sinilah pentingnya dukungan dari program TMMD yang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

 

TMMD Dibuka, Mimpi Nyata Warga Kaliwungu

Pagi itu, udara masih diselimuti kabut tipis diiringi keluarnya matahari yang mulai perlahan-lahan keluar dari peraduannya yang seolah-olah siap menyapa pepohonan dan menggantikan kabut dengan kecerahan cahayanya.

Waktu jam dinding menujukkan pukul 06.00 WIB. Meski hari masih pagi, warga masyarakat bahkan sudah turut antusias menyambut TMMD di desanya. Mereka ikut membantu mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan sambil melihatkan senyuman mereka yang begitu terpancar jelas seakan masa depan yang cerah sudah nampak di depan mata. Mereka seolah tahu jika apa yang dilakukan oleh TNI bersama dengan pemerintah daerah ini merupakan program yang sangat di butuhkan warga Kaliwungu.

Pembukaan TMMD ke-124 Kodim 0703/Cilacap (Foto: Khadlel)

Tepat jarum jam menunjukkan pukul 08.00 WIB, Lapangan Krida Utama, Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap semua sudah tertata rapi. Bahkan tenda-tenda yang digunakan untuk UMKM dan juga pengecekan kesehatan sudah siap untuk menyambut pembukaan. Anggota TNI yang berpakaian loreng serta warga desa dengan antusias dan semangat yang menyala siap menyambut kedatangan TMMD. Sikap mereka seolah-olah menunjukkan ingin terjadi perubahan di desanya karena waktu inilah program TMMD regular ke-124 mulai dibuka secara serentak di 50 Kodim, tak terkecuali Kodim 0703/Cilacap.

Dalam kesempatannya, Danrem 071/Wijayakusuma, Kolonel Inf Jamaluddin menyampaikan bahwa TMMD ke-124 ini tidak hanya akan membangun fisik berupa infrastruktur, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya gotong-royong, kerja sama dan semangat kebersamaan dalam membangun bangsa.

“Kegiatan ini tentunya dilaksanakan secara periodik yang dulunya setahun tiga kali untuk saat ini menjadi empat kali dalam setahun, juga diadakan program unggulan KASAD yaitu penanaman pohon dan pembersihan saluran air,” tegasnya.

Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya bahkan mengapresiasi pelaksanaan TMMD karena dalam program tersebut sebagai bentuk sinergi nyata antara TNI dan pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan pembangunan, terutama di wilayah yang masih tertinggal secara infrastruktur.

“Hari ini kita memilih Desa Kaliwungu, salah satu Desa di Kabupaten Cilacap dengan kemiskinan ekstrim, jadi TMMD ini sangat membantu program pembangunan, memperingan tanggung jawab pemerintah daerah,” katanya.

Bangun Infrastruktur, Wujudkan Pembangunan Nyata

Dari Pagi Anggota Satgas TMMD Kodim 0703/Cilacap dan Warga Sudah Bekerja Pengecoran Jalan Desa (Foto: Pendim 0703/Cilacap)

Mulai pagi hari, derapan langkah kaki nampak berirama seolah menciptakan nada yang selaras dan serasi. Suara molen serta cangkul yang beradu dengan batu menambah nada klasik yang begitu indah. Harapan mereka pembangunan fisik yang meliputi jalan rabat beton sepanjang 850 m dan 400 m, gorong gorong plat, RTLH 5 Unit dan MCK 1 dapat diselesaikan tepat waktu.

Namun hal ini tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Cuaca yang tidak bersahabat bahkan sering kali menghampiri mereka. Perjuangan inilah yang membuat mereka semakin bertekad untuk menghalau semua rintangan yang ada. Mereka yakin, sinergitas antara TNI dengan masyarakat dan pemerintah daerah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Seperti yang dungkapkan Kepala Desa Kaliwungu, Yatirin, bahwa desa ini sangat membutuhkan sentuhan dari pemerintah karena selama ini perekonomian di daerah yang ia pimpin sangat jauh dari kemajuan. Jalan desa yang sudah tidak layak lagi dilewati perlu adanya pengecoran. “Selama ini di desa kami masih ada sekitar 134 kepala keluarga masyarakat yang tergolong misikin karena kesehariannya pekerjaan mereka hanya pekerja lepas harian. Selain itu jalan desa di sini juga sudah banyak yang rusak,” katanya.

Kepala desa melanjutkan, dengan adanya program TMMD di desanya ini ia merasa yakin dan penuh semangat akan cahaya terang di masa depan desanya. “Mudah-mudahan hasil dari TMMD ini membawa keberkahan bagi warga Desa Kaliwungu ini yang selam ini sayap ekonomi keluarga patah. Dengan tersambungnya sayap ini saya yakin mendatang desa ini akan lebih memancarkan cahaya ekonomi yang terang. Warga terbebas dari belenggu kemiskinan karena akses jalan yang sudah bagus untuk pemutar roda ekonomi,” tegasnya dengan yakin.

Peran TMMD dalam Pemberdayaan Masyarakat

TMMD bukan hanya sekadar proyek pembangunan fisik, tetapi juga merupakan sarana untuk mendekatkan hubungan antara TNI dan rakyat. Dalam pelaksanaan TMMD 124, berbagai aspek kehidupan masyarakat diperhatikan. Pembangunan infrastruktur di Desa Kaliwungu seperti jalan, MCK dan juga pembangunan rumah tidak layak huni menjadi prioritas utama. Dengan akses yang lebih baik, diharapkan roda ekonomi masyarakat dapat berjalan lebih lancar.

Selain itu, program pelatihan keterampilan bagi warga juga menjadi fokus. Keterampilan yang diberikan mencakup pertanian modern, kerajinan tangan, dan pengelolaan usaha kecil. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga mereka mampu mandiri secara ekonomi.

Meningkatkan Mutu Pendidikan dan Kesehatan

Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh warga Kaliwungu adalah akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan. Melalui TMMD, pemerintah bersama TNI berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan bantuan sarana belajar serta mengajari beraneka ragam ilmu baik pelajaran maupun ketrampilan dalam program non fisik.

Program Pengabdian Kepada Masyarakat Pelatihan Ekstrak minyak Sidat dan pencegahan Stunting dari Lembaga Penelitian dan Pengapdian Masyarakat Universitas Al – IRSYAD Cilacap (Foto: Pendim 0703/Cilacap)

Sementara itu di bidang kesehatan, penyuluhan dan pelayanan medis gratis menjadi bagian penting dari kegiatan TMMD. Tim kesehatan yang terlibat melakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi, dan penyuluhan tentang pentingnya hidup sehat. Dengan peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, diharapkan kualitas hidup warga meningkat, yang secara langsung berkontribusi pada pengurangan angka kemiskinan.

Terlebih lagi, di Desa Kaliwungu sendiri saat ini masih ada sekitar 7 anak stunting. Menurut Kepala Desa permasalahan ini harus segera diatasi, karena sesuai dengan program pemerintah bahwa di tahun 2045 nanti, Indonesia harus nol stanting. “Penanganan stunting ini juga diutamakan. Permasalahan terjadinya stunting ini karena kurangnya pengetahuan warga desa serta asupan gizi kepada anak yang masih kurang,” katanya.

Kolaborasi Antara Pemerintah dan Masyarakat

Keberhasilan TMMD 124 tidak terlepas dari dukungan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat setempat. Kerjasama ini menciptakan sinergi yang kuat untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat dilibatkan secara aktif dalam setiap tahap proses, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, untuk memastikan bahwa program yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Irdam Kodam IV/ Diponegoro, Brigjen TNI Bayu Tirtiyanto Saat Kunjungi Lokasi TMMD di Desa Kaliwungu (foto: Khadlel)

Dalam kunjungannya, Irdam Kodam IV/ Diponegoro, Brigjen TNI Bayu Tirtiyanto menyampaikan bahwa TMMD adalah bentuk pengabdian TNI kepada masyarakat, dan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab serta dedikasi. Ia menekankan pentingnya menjaga semangat kemanunggalan TNI dan rakyat sebagai kekuatan utama dalam menjaga keutuhan bangsa.

“Saya mengapresiasi semangat warga Desa Kaliwungu yang begitu antusias mendukung kegiatan TMMD ini. TNI hadir bukan hanya sebagai pelindung negara, tapi juga sebagai mitra masyarakat dalam mempercepat pembangunan di wilayah pedesaan,” tegasnya.

Disisi lain,Tim Wasev ( Pengawas dan Evaluasi) dari Mabesad, Kolonel Arm Djoko Sudjarwo mengatakan, “TMMD ini betul-betul memiliki nilai bermanfaat bagi masyarakat sekitar khusunya dalam peningkatan kesejahteraan, sehingga harapan kita dari angkatan darat apa yang sudah dilakukan oleh seluruh jajaran berkolaborasi dengan pemerintah daerah yang didukung oleh stakeholder yang ada ini bisa meningkatkan nilai ekonomi, kemudian nilai kesejahteraan masyarakat meningkat, itu yang kita datangi ke sini, sehingga nanti sebagai laporan kami sebagai tim wasev bahwa apa yang kita lakukan dan apa yang perlu kita menjadi masukan pimpinan itu akan menjadi bahan masukan kita.”

Melalui partisipasi aktif masyarakat, mereka merasa memiliki program tersebut, yang pada gilirannya meningkatkan rasa tanggung jawab dan kesadaran sosial. Dengan kolaborasi yang baik, upaya untuk menuntaskan kemiskinan di Kaliwungu menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.

Harapan untuk Masa Depan

Setelah terlaksananya TMMD ke-124, harapan masyarakat Kaliwungu semakin meningkat. Impian mereka, program ini tidak hanya berhenti pada pembangunan fisik, tetapi juga berkelanjutan dalam hal pemberdayaan masyarakat. Adanya evaluasi serta tindak lanjut setelah program selesai sangatlah penting untuk memastikan dampak positif yang dihasilkan.

 

Sodinah dengan Ceria Menerima Tamu di Rumah Barunya

Seperti rumah Bu Sodinah, setelah rehabilitasi selesai, kini tidak hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga menjadi simbol harapan. Dinding yang kokoh dan atap yang tidak bocor memberikan kenyamanan bagi Bu Sodinah dan anak-anaknya. Tak hanya itu, rumah baru ini telah meningkatkan semangat Bu Sodinah dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dia kini dapat menerima tamu dengan lebih percaya diri.

Tak hanya Bu Sodinah, anak-anak sekolah mulai SD hingga SMA pun mulai menampakkan senyuman yang mengembang. Kini mereka tak lagi menikmati jalan yang berlubang. Bahkan ketika turun hujan tidak lagi nampak penuh dengan kubangan air.

Dansatgas TMMD Kodim 0703/Cilacap, Letkol Inf Andi Aziz, S.Hub.Int, mengatakan, “Capaian yang telah diraih sejak pembukaan hingga penutupan TMMD ini merupakan hasil dari semangat kerja kita semua baik antara anggota TNI, pemerintah daerah dan juga warga masyarakat Desa Kaliwungu. Tentunya ini menjadi lambang dari sinergitas kita dengan mempertahankan gotong royong sebagai bentuk tradisi bagi bangsa kita.”

Dansatgas TMMD Kodim 0703/Cilacap juga berpesan, meskipun TMMD regular ke-124 telah usai, namun bukanlah harus berhenti sampai disini. Pemerintah diharapkan dapat terus memberikan perhatian kepada daerah-daerah terpencil dan mempertahankan komitmen untuk melanjutkan berbagai program serupa di masa depan. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi yang kuat, harapannya semua bisa bersama-sama menggapai sayap warga Kaliwungu, membawa mereka menuju masa depan yang lebih sejahtera dan bebas dari kemiskinan.

Sementara itu Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman juga menyampaikan, melalui TMMD TNI tidak hanya hadir sebagai kekuatan pertahanan, tetapi juga sebagai bagian dari solusi atas persoalan pembangunan di daerah tertinggal dan pinggiran.

Bahkan untuk ke depannya, pihaknya terus mendukung program TMMD dengan penambahan kegiatan melalui APBD agar Kabupaten Cilacap terbebas dari belenggu kemiskinan yang selama ini menghantui warga terutama di daerah yang kurang tersentuh pembangunannya.