TRENGGALEK, NUSANTARAPOS- Kegiatan Gema Takbir menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah di Kabupaten Trenggalek berlangsung khidmat pada Kamis malam (5/6/2025) di serambi Masjid Agung Baiturrahman. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan refleksi mendalam tentang makna tauhid dan bencana yang tengah melanda daerahnya.
Mas Ipin menyebut bahwa berulangnya bencana alam yang terjadi di Trenggalek bisa menjadi pengingat sekaligus ujian bagi masyarakat dalam mempertahankan ketauhidan kepada Allah SWT. Ia mengajak seluruh warga untuk kembali menjaga dan mencintai alam, sebagai bentuk ibadah dan kepatuhan terhadap Sang Pencipta.
“Semoga kita termasuk umatnya Nabi Ibrahim As., dan umatnya Nabi Muhammad As. Karena Bulan Dzulhijjah ini rasanya bulan cinta, bulan tauhid. Jika dulu Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail itu diuji tauhidnya. Bagaimana kecintaan ayah yang menunggu lama dikaruniai putra kemudian diberi perintah untuk kemudian dikorbankan atas nama tauhid, atas nama kecintaan kepada Allah SWT,” kata Mas Ipin.
Ia melanjutkan bahwa musibah yang dialami warga Trenggalek, mulai dari kehilangan anggota keluarga hingga harta benda, patut direnungi sebagai hikmah yang membawa pesan besar. Mungkin saat ini Trenggalek sedang diuji ketauhidtannya.
“Ada yang kehilangan orang tua, kehilangan kerabat. Ada yang sebagian waktunya, ada yang kehilangan harta benda. Semoga, seperti yang terjadi pada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, ini menjadi hikmah besar bagi seluruh umat manusia. Sama yang terjadi di Trenggalek semoga menjadi hikmah pula. Hikmah yang besar untuk Kabupaten Trenggalek.”sambungnya.
Dalam sambutannya, Mas Ipin juga menyampaikan perkembangan penanganan bencana yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, bahkan mendapatkan respon langsung dari Gubernur Jawa Timur meski sedang menjalankan ibadah haji.
“Tadi setelah rapat dengan Pak Sekda, mau memastikan lagi. Masih online bertelepon dengan Pak Sekdaprov. Alhamdulillah Ibu Gubernur luar biasa meskipun sedang beribadah haji, masih merespon sambungan telepon kami. Insya Allah besok beberapa infrastruktur yang hari ini hancur di Kecamatan Munjungan akan ditinjau dan akan segera ada penanganan darurat.”
Ia menegaskan pentingnya penyediaan jembatan darurat agar aktivitas masyarakat tidak terganggu, sembari menegaskan kembali pentingnya menjaga lingkungan sebagai bentuk ketundukan kepada Allah.
“Saya minta ada jembatan-jembatan darurat agar masyarakat bisa tetap bisa beraktifitas. Kita melihatnya mungkin dari kacamata musibah tapi mungkin ada kacamata lain di mana cara Allah mengingatkan kita untuk mulai kembali bagaimana cara mencintai alam. Tetap mencintai lingkungan, tetap mencintai bumi sebagai bentuk ibadah dan sebagai bentuk penghambaan, tauhid kita kepada Allah SWT.”
Menutup pernyataannya, Bupati Trenggalek menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat apabila pemerintah daerah belum mampu memberikan perlindungan secara maksimal. “Saya juga minta maaf, atas nama pribadi dan atas nama pemerintah, jika masih belum mampu mengemban perlindungan dengan baik,” tutupnya.
Kegiatan Gema Takbir ini turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda Trenggalek dan Sekretaris Daerah Edy Soepriyanto.