Posko ESDM Idul Fitri 2019 Resmi Ditutup, BPH Migas Lakukan Evaluasi

Jakarta, Nusantarapos – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) per hari ini, Rabu (19/6/2019) resmi menutup posko Nasional ESDM Idul Fitri 2019.

Menurut Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, sejak posko berlangsung dari 21 Mei 2019 lalu, kondisi ketersediaan BBM terbilang normal dan tidak terjadi kelangkaan.

“Penyaluran gasoline (bensin) naik 9,29 persen dibanding rata-rata normal selama satgas dan setelah satgas. Tapi kalau dibandingkan waktu satgas yang sama tahun 2018 lalu kenaikannya 2,8 persen,” kata Fanshurullah Asa saat jumpa pers penutupan Posko Nasional ESDM Idul Fitri 2019 di Gedung BPH Migas, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Premium RON 88 selama masa Posko ESDM naik sekitar 8,15 % dibanding rata-rata penyaluran normal. Sementara Pertalite naik 8,91 %. Untuk pertamax naik 14,30 % dan pertamax turbo naik 10,76 %.

Sedangkan di sektor listrik, pasokan listrik nasional berlangsung aman. Kondisi beban puncak sistem ketenagalistrikan PLN Jawa-Bali, Sumatera dan Indonesia Timur pada Idul Fitri (5-6 Juni 2019) mengalami penurunan sebesar 30-43 persen.

Di sesi jumpa pers tersebut, Fanshurullah Asa juga membeberkan sejumlah evaluasi agar terjadi perbaikan di Posko ESDM tahun berikutnya, seperti kios BBM di jarak tertentu di tol harus dilengkapi modular, motoris dan stok yang cukup.

“Pengamatan di sepanjang tol Sumatra yang mencapai hampir 400 km itu masih banyak SPBU modular bermasalah. Misalnya jam 7 malam habis, baru masuk jam 01.30 pagi,” jelasnya.

Selain itu, akan diusulkan penggunaan sistem navigasi pada truk tangki BBM agar tidak terjadi kesalahan pengiriman.

Juga kebijakan penutupan rest area di tol Cikampek agar dikaji kembali. Sebab rest area tak hanya dimanfaatkan untuk pengisian BBM tapi juga untuk tempat pemudik beristirahat. (RIE)