HUKUM  

Tak Terima Gubernurnya Dikriminalisasi, Masyarakat Peduli Papua Datangi KPK

Massa yang tergabung Masyarakat Peduli Papua sedang melakukan aksi protes di depan gedung KPK.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Puluhan massa yang mengatasnamakan dirinya Masyarakat Peduli Papua (MPP) mendatangi gedung Merah Putih KPK di jalan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/2/2019). Kedatangan mereka untuk menyampaikan protes terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga melakukan kriminalisasi terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe.

Koordinator aksi Michael mengatakan kami mendatangi KPK bukan untuk pertama kali, pada hari ini merupakan kedatangan yang ketiga. Kami menamai aksi ini dengan tema “Save Lukas Enembe”, jangan sampai KPK mengkriminalisasi kakak Lukas yang saat ini sebagai Gubernur Papua.

“Save Lukas Enembe, lawan ketidakadilan dan lawan KPK. Save Lukas Enembe pemimpin dan juga anak adat atau Kepala Suku Papua,” tegasnya.

Masyarakat Peduli Papua (MPP) sedang berjalan mendatangi gedung KPK.

Massa yang mengenakan pakaian adat Papua itu juga meminta Agus Rahardjo cs bisa hadir ke tanah Papua untuk segera meminta maaf kepada masyarakat adat Papua juga kepada Gubernur Papua Lukas Enembe.

“KPK harus segera minta maaf, jika tidak siap berhadapan dengan rakyat Papua. KPK sudah melakukan pembunuhan karakter dan perusakan reputasi Lukas Enembe,” terang Michael.

“Kita tidak takut intimidasi oleh siapapun termasuk KPK, jadi KPK jangan sok paling benar,” tambah dia lagi.

Lebih lanjut, Michael menegaskan saat ini masyarakat Papua sangat marah kepada lembaga antirasuah karena harkat, martabat, dan wibawa pemimpin mereka telah direndahkan oleh KPK.

Masyarakat Peduli Papua ketika tiba di depan gedung KPK.

“KPK jangan coba-coba mengganggu pemimpin kami. Kami mencurigai dibalik upaya pembunuhan karakter terhadap pemimpin kami ada yang mencoba memainkan skenario yang luar biasa, terstruktur dan sistematis. Ini adalah bentuk kejahatan terhadap pemimpin besar orang Papua Lukas Enembe,” ucap Michael lagi.

Lebih jauh, Michael mengutarakan bahwa skenario ini adalah bentuk pembodohan dan harus dilawan oleh seluruh rakyat Papua. Maka itu, pihaknya menyerukan kepada seluruh masyarakat Papua untuk terus menerus menduduki Gedung KPK sampai menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.

“Untuk itu, rakyat Papua harus bersatu melawan ketidakadilan. Ini suatu kejahatan yang harus dilawan kita semua. Gubernur Papua saja dimainkan, bagaimana dengan rakyatnya. Setiap hari masyarakat Papua akan terus duduki KPK sampai mereka meminta maaf kepada Gubernur Papua. KPK jangan jadi lembaga jahiliyah,” tandasnya.

Dalam aksinya tersebut, massa membawa berbagai tulisan yang salah satunya adalah “KPK Minta Maaf atau Bayar Denda 10 Triliun”.(Hari)