Museum SBY Segera Dibangun, Ini Tanggapan Ossy

NUSANTARAPOS, JAKARTA.- Akan bertambah lagi satu Icon wisata untuk Pacitan berupa Museum SBY diperkirakan segera disiapkan pembangunanya dalam waktu tidak lama lagi, kini sedang memproses Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Lokasi bangunan museum tidak jauh dari teluk Pacitan, Lapangan Udara, Kodim, tepatnya di sekitar Jalur Lintas Selatan, kini sudah menjadi tempat keramaian tersendiri mulai anak muda sampai orang tua terutama jelang malam minggu dan keesokan harinya sampai sore. Selain itu juga pada hari-hari lainya didukung tempat selfi di area jembatan, pedagang kali lima, warung makan dan lainya.

Ossy Dermawan Direktur Museum SBY di Pacitan saat dikonfirmasi nusantarapos ( Senin, 6/1/20) menyampaikan,”Museum ini konsepnya adalah ada bangunan yang merupakan bagian Museum Kepresidenan SBY” dan ada pula bagian “Galeri Seni”. Sehingga rencana dinamakan “Museum Kepresidenan SBY dan Galeri Seni Ani Yudhoyono. Museum dan galeri seni ini terbuka untuk publik dan mengusung semangat education and entertainment. Menambah wawasan namun juga menghibur.”

Lebih lanjut, dari alasan dan harapan Susilo Bambang Yudhoyono sendiri  melalui pendirian museum tersebut akan menjadi jejak dan perjalanan sejarah seorang SBY, anak desa dari Pacitan, yang saat itu cukup terbelakang namun mampu menjalankan kehidupan sehingga meraih sukses menjadi Presiden Indonesia pertama yang dipilih langsung oleh rakyat selama 2 periode.

Tentunya, pengalaman dalam mengelola negara selama 10 tahun dengan berbagai tantangan dan capaiannya akan juga menjadi rujukan dan pelajaran yang berharga bagi kita semua termasuk generasi penerus bangsa.

Sedangkan alasan mengapa didirikan di Pacitan, Ossy menceritakan bahwa ceritanya cukup mengharukan, karena awalnya lokasi yang disiapkan adalah di Sentul, Jawa Barat dengan luas tanah yang relatif besar untuk menjadi SBY Presidential Center. Namun dalam perjalanannya rupanya menghadapi beberapa kendala utamanya pendanaan karena pembangunan tersebut merupakan Big Project dan ternyata Fundraising dalam kondisi ekonomi yang lesu saat ini juga tidak mudah. Oleh karena itu terjadilah waktu itu dialog antara SBY dan  Ani Yudhoyono yang sedang dirawat di Singapura untuk melawan penyakitnya, dimana waktu itu Ani sangat ingin museum ini untuk segera diwujudkan.

Ani Yudhoyono menyarankan untuk membangun Museum tersebut dengan luas yang tidak terlalu besar di kampung halaman SBY di Pacitan.

“Biayanya tidak akan sebesar di Sentul Jawa Barat sehingga proyek ini menjadi lebih feasible. Selain itu, Indonesia juga telah memiliki beberapa museum Presiden terdahulu seperti Museum Soekarno di Blitar dan Museum Soeharto di Jogja. Di Amerika pun mayoritas Museum Kepresidenan terletak di tanah kelahirannya. Itulah mengapa museum dan galeri ini direncanakan dibangun di Pacitan, kota kelahiran SBY,” kenang Ossy.

Rencananya bangunan museum tersebut untuk Koleksi yang dipamerkan di museum akan dibagi menjadi sekitar 20-25 tema besar dimana setiap tema akan menampilkan keunikan dan ciri khasnya tersendiri. Setiap tema akan bercerita sejak SBY lahir dan besar di Pacitan, menempuh pendidikan militer di Akabri, menjalani berbagai pendidikan dan penugasan militer, menjadi menteri, ikut berkompetisi dalam Pilpres 2004 hingga stand yang bersifat tematis selama 10 tahun masa pemerintahan SBY yang sarat dengan pengetahuan dan wawasan serta beberapa tema humanis seperti keluarga SBY, stand Ibu Negara RI ke-6 serta perpustakaan pribadi SBY dan lain-lain.

Sedangkan Galeri Seni Ani Yudhoyono akan berisi koleksi seni yang dimiliki oleh SBY dan almarhumah Ibu Ani termasuk lukisan, patung, kain batik, kain tenun dan benda seni lainnya.

“Museum ini rencananya akan dikelola oleh Yayasan Yudhoyono dan nantinya akan terbuka untuk publik. Harapannya di tahun 2022 atau 2023, museum ini sudah dapat dinikmati oleh publik. Kami mohon dukungan dan doa restu dari seluruh rakyat Indonesia agar rencana pembangunan museum dan galeri seni ini dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya. (MJ)