PEMILU  

Bahas Pemilu Damai Bebas Politik Uang dan Sara, BEM STKQ Adakan Seminar

Depok,Nusantarapos,-Memasuki tahun politik 2018 dan menjelang pemilihan presiden 2019, BEM Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an (STKQ) Al-Hikam menyelenggarakan seminar yang membahas pentingnya pemilu damai yang terbebas dari politik uang dan isu SARA.

Seminar bertajuk Edukasi Santri Dalam Menyuarakan Pemilu Bersih Dan Damai, ini digelar di Ruang Seminar STKQ Al-Hikam, Jumat (27/04/2018).

Acara dihadiri oleh sekitar 70 santri dan mahasiswa. Ketua Pelaksana Seminar, Imam Khoemeni dalam sambutannya mengatakan seminar ini dapat memberikan pemahaman tentang pemilu yang damai dan bersih. Santri merupakan salah satu subjek yang terlibat dalam kontestasi politik ini. Sehingga, diharapkan dapat menjadi contoh sebagai pelaksana pemilu yang damai dan bersih.

KH. Yusron Shidqi, selaku pengasuh Pondok Pesantren, mengatakan lembaga pendidikan merupakan tempat yang penting untuk edukasi, salah satunya adalah edukasi politik.

Perpolitikan merupakan salah satu bagian dari ajaran fiqih agama Islam. “Seorang muslim hendaknya memiliki pengetahuan yang cukup tentang masalah perpolitikan di negaranya. Sehingga, penting bagi santri dan pelajar untuk mengetahui kondisi perpolitikan agar dapat membedakan mana yang baik dan tidak. Muslim yang cerdas tidak akan mudah terpengaruh dengan isu SARA, berita palsu, dan tergiur politik uang,” katanya.

Nana Sobarna S.Sos yang mewakili Ketua KPU Kota Depok dalam topiknya “Pemilu Bersih dan Damai”, mengatakan santri merupakan salah satu subjek yang melaksanakan Pemilu. Sehingga para santri harus mengkroscek apakah usia santri telah memenuhi usia pemilih atau belum. Oleh karena itu, para santri harus berpartisipasi dalam Pemilu dan peduli dengan dunia perpolitikan di Indonesia.

Komisioner Bawaslu Kota Depok yang mewakili Ketua Bawaslu Kota Depok, mengatakan santri merupakan salah satu pemilih yang diharapkan dapat menjadi pemilih yang cerdas. Selain itu masyarakat termasuk santri, dapat membantu penyelenggara pemilu untuk ikut mensosialisasikan pemilu kepada masyarakat lain, agar tercipta pemilih-pemilih yang professional dan dapat berperan menjadi pengawas pemilu.

Acara yang berakhir pada pukul 16.30 WIB, ditutup dengan pembacaan deklarasi oleh perwakilan peserta. Ada empat poin deklarasi yakni Menolak informasi dan perilaku SARA, saling menghormati dan saling menguatkan, media sosial yang positif, dan mendorong Pilkada 2018 bersih dan damai.(*)