HUKUM  

Beredar Video Wagub Sumsel Ajak Siasati Mudik. FPII : Dari Pada Rakyat Jadi Korban, Berhentikan Saja Gubernur & Wagub

Jakarta, Nusantarapos – Hari ini Senin (10/5/2021) publik Sumatra Selatan (Sumsel) di hebohkan dengan beredarnya video viral di media sosial yang di duga Wakil Gubernur Sumatra Selatan Mawardi Yahya yang dalam pidatonya mengajari masyarakat untuk mengakali larangan mudik di buat Pemprov Sumsel dalam sebuah acara yang belum di ketahui.

Video tersebut menjadi heboh karena saat ini Sumsel menjadi salah satu provinsi dengan tingkat penularan tertinggi Covid 19 dan menjadi pantauan langsung pemerintah pusat dalam penanganannya karena di anggap sudah darurat situasi penyebaran Covid dan tingginya tingkat keterisian tempat tidur Rumah Sakit di Sumsel.  

Seperti di ketahui, Pemerintah Pusat melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyatakan terdapat lonjakan infeksi virus Corona atau Covid 19 di lima provinsi di Pulau Sumatera, termasuk Sumatera Selatan. Meski telah melaksanakan PPKM Mikro, namun terjadi lonjakan infeksi virus corona atau COVID 19 di lima provinsi tersebut.

“Dari 30 provinsi yang melaksanakan PPKM mikro, ini 11 provinsi mengalami tambahan konfirmasi harian dengan 5 provinsi yang meningkat tajam yaitu kepulauan riau, riau, Sumatera Selatan Aceh dan Kalimantan Barat,” ujar Airlangga usai rapat terbatas di Istana Negara, Senin (10/5/2021) seperti di lansir suara.com.

Pantauan redaksi, dalam video tersebut Mawardi dengan logat khas Sumsel mengatakan, tidak ada hambatan mudik, umpama mau mudik ke Muara Enim selain lewat Prabumulih bisa lewat Jalan OI (Ogan Ilir) mentas lewat belakang, siasat itu maklumlah.

Dalam video tersebut Mawardi juga mengeluhkan dan menyatakan keheranannya bersama Gubernur Sumsel Herman Deru (HD) mengapa berita soal Covid di Sumsel selalu ramai di Jakarta (Pusat) padahal ada daerah lain yang malah zona hitam tapi tidak ramai.

Menanggapi pidato Mawardi tersebut, Sekretaris Jenderal Front Pemuda Islam Indonesia (FPII) Sri Bintang Pamungkas SN mengatakan, pidato Wagub Sumsel tersebut menunjukan tidak pekanya Pemprov atas situasi darurat Covid yang sedang terjadi dan cenderung meremehkan keadaan padahal pemerintah pusat sangat serius memantau langsung keadaan di Sumsel. 

” Pemprov Sumsel jika melihat video viral Wagub Mawardi kelihatan sangat tidak peka atas situasi darurat Covid saat ini dan cenderung menganggap remeh situasi yang ada malah mengajari masyarakat untuk melanggar aturan mudik yang di buat Pemprov sendiri. Wagub & Gubernur Herman Deru membahayakan nyawa rakyatnya sendiri jika manajemen penanganan Covid masih tetap amburadul seperti saat ini”, ujar Bintang dalam perbincangan dengan redaksi di Jakarta, Senin (10/5/2021). 

Menurut Bintang, jika Pemprov Sumsel dalam hal ini Gubernur HD dan Wagub Mawardi tidak becus mengurus rakyatnya, membahayakan nyawa warganya serta terus menerus melawan atau membantah kebijakan pemerintah pusat maka kami meminta Presiden Jokowi via Mendagri Tito Karnavian untuk memberhentikan saja Gubernur dan Wagub saat ini. 

“Dari pada rakyat yang jadi korban lebih baik Gubernur dan Wagubnya saja yang di korbankan untuk menyelamatkan warga Sumsel. Berhentikan saja Gubernur dan Wagub”, pungkas Bintang. (*)