DAERAH  

Ada Surat Edaran Bupati Larangan Takbir Keliling, Masyarakat Tetap Lakukan dan Bermain Karbit

Takbir Keliling Susur Sungai

PACITAN, NUSANTARAPOS, -Budaya malam lebaran nampaknya sulit untuk dihentikan begitu saja. Dari surat edaran, sebetulnya sudah di keluarkan oleh Indrata Bupati Pacitan Nomer: 451/262/408.13/2021 Tentang Himbauan Pelaksanaa Kegiatan Hari Raya Idul Fitri 442 H/ 2021 Masehi. Namun masih saja melaksanakan takbir keliling dan suara dentuman  menggema sampai pagi.

Dari surat Edaran Bupati terutama pada poin ke 2 (dua) yaitu : Menjaga ketenangan dan ketertiban di lingkungan masing-masing, tidak membunyikan suara-suara yang dapat mengganggu ketenangan dan kesucian perayaan Idul Fitri 1442 H/2021 M, dan poin 4 (empat) : Tidak mengadakan Takbir keliling untuk menyambut hari raya yang seharusnya dilaksanakan di Masjid/Musolla dengan menggunakan pengeras suara dan peserta takbir tetap mematuhi protokol kesehatan sebagaimana mestinya.

Namun, malam tersebut masih ditemukan takbir keliling di Desa Arjowinangun, termasuk takbir naik perahu di Dusun Kiteran, Desa Kembang, Kec. Pacitan.

Untuk rencana rutenya, dari Dusun Kiteran menuju jembatan Arjowinangun dengan total jarak tempuh kurang lebih 3 km, setelah itu menuju ke budidaya mangrove di muara Pancer yang diikuti 56 perahu yang masing-masing perahu di isi maksilmal 6 orang dangan memakai baju pelampung dengan menerapkan Prokes.

Rencana itu akhirnya gagal karena di hentikan oleh Polisi dan dilanjutkan kesepakatan bersama antara Polisi, Kades dan Kasun untuk tidak mengadakan takbir susur sungai. Kades maupun Kasun pun meneruskan memberikan himbauan kepada warga melalui surat tertulis.

Menurut ADN salah satu tokoh masyarakat, Selasa 12/5/2021 mengatakan, “Warga berdalih kalau tidak boleh takbir karena Covid tentu Toko Luwes, Enggal dan toko Podomoro juga harus ditutup karena disana banyak kerumunan membeli kebutuhan lebaran.”

Ia melanjutkan, ternyata tidak diduga setelah Polisi pergi dari lokasi tambatan perahu di dusun Kiteran pukul 20.30, warga nekat takbir susur sungai. Warga nelayan Kiteran pun tumpah ruah. Gegap gempita mereka mengumandangkan Takbir bersama di perahu-perahu penuh sukacita.

Gema takbir kemenangan menyambut Idul Fitri seakan-akan menggema di langit Kab. Pacitan diikuti sebagian perahu dari luar dusun Kiteran dan bahkan ada juga nelayan dari Sirnoboyo ikut meramaikan.

Lain halnya dengan suara dentuman yang diduga dari bahan batu “Karbit”,yang suaranya dianggap bisa mengganggu itu sampai azdhan subuh masih terdengar. (Mujahid)