Menguak Lima Fakta dan Mitos Seputar Hubungan Seksual

TULUNGAGUNG, NUSANTARAPOS,- Banyak mitos yang berkembang seputar hubungan seksualitas pasangan suami-istri. Minimnya pengetahuan (awam) membuat banyak orang membuat mitos yang terlanjur berkembang luas dan diyakini dipercayai begitu saja sehingga seolah menjadi suatu kebenaran (fakta).

Fenomena ini yang kemudian menarik perhatian tim PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) RSUD dr. Iskak untuk mengupasnya dalam satu sesi program talkshow dengan menghadirkan dokter spesialis (ahli) andrologi, dr. Cinta Ayu Abutari, Sp. And, Rabu, 27 Mei 2021.

Tampil secara interaktif dan bisa diakses secara tunda di kanal Youtube maupun Facebook RSUD dr. Iskak, dr. Cinta Ayu memulai penjelaskan dengan menerjemahkan makna mitos dan fakta dalam konteks kebahasaan.
“Mitos adalah suatu kondisi yang dipercaya tetapi belum tentu benar. Sedangkan fakta adalah kebenaran yang diakui berdasarkan hasil data maupun riset ilmiah,” katanya menjelaskan.Ada lima contoh mitos yang dikupas dokter cantik ini guna memberikan edukasi edukasi seputar kesehatan hubungan seksual. Ia berharap, penjelasan ini bisa membantu masyarakat untuk memiliki pemahaman yang benar dan tidak “terjebak” pada persepsi yang keliru secara terus menerus.

Lima contoh mitos itu adalah; (Jika) Sperma tumpah, menjadi penyebab seorang perempuan/istri sulit atau bahkan tidak bisa hamil (mitos)
Penis pria masih bisa diperbesar dengan obat atau ramuan (mitos)
Mayoritas perempuan (75 persen) bisa mendapatkan orgasme dalam hubungan seksualnya (mitos)
Semua pria yang mengalami ejakulasi pasti akan orgasme (mitos)
Ganguan seksual hanya dialami oleh pria (mitos).

Anggapan-anggapan di atas adalah hal yang sering beredar di kalangan masyarakat. Namun
sebenarnya itu adalah mitos yang terlanjur diyakini masyarakat sehingga dianggap benar. Padahal (anggapan itu) salah.

Dr. Cinta Ayu Mari kemudian menjelaskan berdasarkan keilmuan andrologi, sebagai berikut;
Pertama terkait sperma tumpah yang katanya menjadi penyebab istri sulit hamil. Padahal secara andrologi, sperma tumpah dari vagina setelah hubungan intim pasangan suami-istri itu justru bertanda baik.
“Mengapa baik, sebab terdapat komponen utama yaitu sperma. Sebab volume ejakulasi hubungan seksual suami dan istri mencukupi,” katanya

Lanjut dia, sulit dan tidaknya hamil itu sebenarnya tergantung dari kualitas sperma itu sendiri. Atau adanya unsur kesengajaan dari laki laki pada saat ejakulasi cairan spermanya dikeluarkan di luar vagina.
“Ketika pasangan suami-istri sudah melakukan ejakulasi dan sperma sudah ada di dalam vagina istri, maka sperma akan dengan cepat bermigrasi ke saluran reproduksi yang lebih atas, yaitu rahim. Jadi (meski ada cairan sperma tumpah) masih memungkinkan untuk hamil,” jelasnya.