PTM Terbatas Tingkat SMA di Trengggalek Mulai Dilaksanakan

Foto : Situasi pelaksanaan PTM di SMAN 2 Trengggalek

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS -Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas SMA sederajat di Bumi Menak Sopal mulai dilaksanakan pada Senin (20/9/2021), termasuk di SMAN 2 Trenggalek. Semua siswa diwajibkan masuk sekolah mulai pukul 07.00 pagi.

Ketika jam pertama dimulai siswa sudah berdatangan ke sekolah. Mereka datang dengan memakai masker sesuai standar protokoler kesehatan (prokes) yang ada.

Bahkan di pintu gerbang sudah ada Satuan Tugas (Satgas) sekolah yang mengukur suhu siswa, juga memberikan atau meminta siswa untuk cuci tangan sebelum masuk ke halaman sekolah.

“Pembelajaran tatap muka sudah dilaksanakan, diberlakukan protokol kesehatan dengan ketat,” ungkap Kepala SMAN 2 Trenggalek Sugeng Riyono, Kamis (23/9/2021).

Dalam prosesnya pelaksanaannya, Sugeng menjelaskan siswa diwajibkan memakai masker. Sedangkan pihak sekolah juga sudah menyiapkan peralatan cuci tangan serta petugas pengecekan suhu tubuh.

Sedangkan pada pelaksanaan pembelajaran, satu meja diisi dua orang siswa, untuk kali ini hanya diperbolehkan duduk satu meja satu siswa saja. Sebab sesuai anjuran siswa yang diperbolehkan masuk hanya sekitar 50 persen dari kapasitas.

“Jadi untuk siswa yang menggelar PTM hari ini (kemarin,red) yang berabsen ganjil, sedangkan untuk genap besok,” ungkap Sugeng.

Pembelajaran biasanya tiap kelas maksimal diisi oleh 38 siswa untuk PTM kali ini hanya diisi maksimal 18 siswa. Bukan hanya itu saja, jam pelajaran dibatasi. Jika biasanya satu jam pelajaran dihitung 45 menit, maka selama PTM terbatas hanya 30 menit saja.

“Waktu tersebut ditambah jam istirahat sekitar 15 menit. Makanya dalam satu hari PTM hanya berlangsung hingga pukul 10.45 saja,” jelasnya.

Selebihnya anak didik wajib langsung pulang ke rumah. Sehingga dengan proses PTM terbatas ini tugas guru yang mengajar jadi lebih berat. Sebab mereka juga melaksanakan daring bagi siswa yang tidak ada jadwal untuk PTM.

Tujuannya agar pemaparan materi yang ada bisa terus berjalan dan tidak ada pembahasan yang diulang-ulang. Sedangkan dalam PTM hari pertama ini yang ditekankan pihak sekolah adalah membentuk karakter siswa.

“Sebab tidak menutup kemungkinan karena sudah lama tidak masuk sekolah, karakter anak didik kurang baik,” tutur Sugeng.

Misal seperti rambut panjang untuk anak laki-laki atau diberi warna. Untuk itu sekitar satu minggu sebelum pelaksanaan PTM sekolah telah memberikan himbauan agar rambut dirapikam, jika ada yang diberi warna harap dikembalikan.

“Karena itu pada pelaksanaan PTM ini tidak ada satupun siswa yang datang terlambat,” jelas Sugeng.

Sementara itu Kasi SMA dan PKLK Cabang Dinas Pendidikan (Cabdispendik) Provinsi Jawa Timur (Jatim) wilayah Tulungagung- Trenggalek Riris Etikasari menambahkan, untuk pelaksanaan PTM hari pertama tidak ada kendala dan semua berjalan lancar.

Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terkait jalannya PTM. Itu dilakukan apakah pelaksanaanya sudah sesuai prokes yang ditetapkan atau tidak.

“Dalam hal ini kami akan terus bekerjasana dengan Satgas kabupaten, semoga saja kedepan PTM dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya.