Rapim Pemuda Panca Marga Dihadiri oleh 24 Pengurus Daerah

Foto bersama peserta Rapat Pimpinan Pemuda Panca Marga di Hotel Sun Lake Sunter.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Pemuda Panca Marga (PPM) menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) di Hotel Sun Lake Sunter, Jakarta Utara, Jum’at (17/12/2021). Sebanyak 24 Pengurus Markas Daerah (Mada) se-Indonesia ikut menghadiri rapim tersebut, sehingga secara organisasi dinyatakan quorum.

Rapim tersebut membahas beberapa hal, diantaranya adalah terkait hasil rapat pleno yang secara organisasi telah menonaktifkan Samsudin Siregar sebagai ketua umum PPM. Penonaktifan Samsir begitu biasanya dia disapa memiliki beberapa sebab, seperti menjalankan roda organisasi dengan semaunya sendiri tanpa didasari dengan peraturan yang ada di AD/ART.

Sebelum melakukan Rapim seluruh peserta yang hadir diajak untuk mengenang beberapa senior PPM yang telah meninggal dunia, diantaranya yang terbaru adalah mantan ketua umum PPM 2 periode sekaligus ketua Deparnas Lulung Lunggana alias Haji Lulung.

Dalam sambutannya Sekretaris Deparnas Syarifuddin Sultan mengatakan kehadiran kita hari ini adalah dalam rangka membuat peristiwa penting di lingkup organisasi, tempat kita berhimpun ini merupakan kehendak sejarah dan menjadi bagian dalam perjalanan organisasi PPM. Kenapa saya sebutkan sebagai kehendak sejarah ? Karena kegiatan ini dilandasi oleh tekad dan keinginan yang kita semua untuk mewujudkan upaya penyatuan kepemimpinan organisasi.

“Semoga upaya penyatuan bukanlah sekedar slogan yang hanya manis dalam ucapan, melainkan harus benar-benar terealisasi secara konkrit inilah yang menjadi tugas kita semua selaku anak dan cucu veteran. Akan menjadi sia-sia bagi kita semua yang mengaku sebagai keturuan pejuang kemerdekaan menuju persatuan dan kesatuan bangsa, namun kita sebagai anak dan keturunan mereka justru terpecah-belah,” katanya.

Di kesempatan itu Syarifuddin mengungkapkan sosok almarhum Haji Lulung yang telah susah payah untuk tetap menyatukan PPM. Betapa upaya yang telah dilakukan oleh Haji Lulung dalam mengkondisikan persatuan kesatuan dan kebersamaan sesama segenap kader Pemuda Panca Marga.

“Termasuk berbagai upaya yang telah dilakukan oleh almarhum saudara dan panglima kita semua (Haji Lulung,red) pada kesempatan ini saya ingin mengingatkan satu rahasia rapat terakhir satu minggu sebelum beliau masuk rumah sakit. Kepada saya almarhum dipertemuan terakhir bahkan mengatakan saya rela mundur sebagai ketua kalua memang tidak diinginkan sebagai ketua Deparnas,” ucapnya sambal terisak.

Artinya, lanjut Syarifuddin, semasa hidupnya almarhum sudah berjuang untuk tetap menyatukan PPM, jadi sangat salah jika ada yang mengatakan almarhum tidak melakukan apa-apa. Bahkan pada tanggal 25 Juli 2021 lalu, kami juga sudah memanggil ketua umum PPM Bung Samsudin Siregar untuk berkenan hadir pada rapat pimpinan pusat yang tempatnya netral namun dirinya malah mengirimkan surat satu jam sebelum pertemuan yang isinya adalah akan menghadiri kegiatan di Sulawesi Selatan.

“Bahkan dengan seenaknya sendiri ketika menghadiri Musda di Pekanbaru, Samsudin Siregar telah menunjuk sekjen baru tanpa melalui mekanisme organisasi. Dan telah memecat saya dengan seenaknya, dengan adanya itu saya tidak rela dipecat oleh anak-anak yang bukan nama pejuang,” tegasnya.
Sementara itu Sekjen PPM Abdilah Karyadi mengungkapkan selama beberapa tahun ini PPM sedang diterpa gonjang-ganjing baik di luar maupun internal, sehingga menimbulkan persoalan-persoalan yang cukup pelik.

“Tetapi pada hari ini Insya Allah dengan izin Allah kita semua akan menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut dengan cara yang elok, dan dengan cara yang sesuai dengan mekanisme yang ada di organisasi,” ucapnya.

Lanjut Abdilah, tanpa panjang lebar saya mengucapkan sekali lagi terima kasih kepada rekan-rekan sekalian atas kehadirannya untuk berpartisipasi menuangkan pemikiran dan pengorbanan di tengah pandemi bersedia untuk hadir di rapim ini.

“Untuk mengenang dan menghormati senior kita yang telah lebih dahulu meninggalkan kita, mari kita sejenak menundukkan kepala kita berdoa yang pertama untuk abangnda kita Haji Lulung, kemudian rekan-rekan pengurus baik pengurus pusat maupun pengurus daerah yang sudah mendahului kita ada Khairul Alam, Agus Rosihan, Supandi kemudian dari Sulawesi Samsuar, Rizal Nainggolan dan lainnya mari sejenak menundukkan kepala memohon memanjatkan doa untuk mereka uupaya dibukakan dan dilapangkan kuburnya dan diampuni segala dosa-dosanya,” pungkasnya.