Pasuruan, Nusantarapos – Sebagai rangkaian Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke-1092, Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) Lekok Asri, dan Project STOP, bersama masyarakat Kecamatan Lekok melakukan Aksi Bersih Pantai di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lekok, Jatirejo, yang dimulai sejak tanggal 13 Desember dan akan ditutup pada tanggal 22 Desember 2021.
Dengan mengusung tema Laut Bersih, Hasil Melimpah, Sehat Terjamin, inisiatif ini dilakukan untuk mengingatkan warga setempat bahwa laut merupakan sumber kehidupan, menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan dan menangani sampah di wilayah pesisir, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih bagi kesehatan dan perekonomian.
Aksi Bersih Pantai Lekok dihadiri oleh 313 relawan, yang terdiri dari unsur pemerintah kabupaten dan kecamatan, termasuk Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Desa setempat, PKK, kelompok masyarakat, kelompok nelayan, dan pelajar. Turut hadir dan mendukung kegiatan ini, Nestlé sebagai mitra strategis dan penyandang dana utama kemitraan kota Project STOP di Pasuruan, dan Siegwerk yang juga terlibat sebagai salah satu mitra strategis dalam Project STOP. Selain itu, mitra strategis Project STOP yaitu Borealis, Pemerintah Norwegia, serta Borouge.
“Sejak tahun 2020, Project STOP di Kabupaten Pasuruan telah menyediakan layanan persampahan bagi lebih dari 113.000 masyarakat di Kecamatan Lekok dan Nguling, dengan didukung oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Dinas Lingkungan Hidup, maupun dinas terkait, serta menggandeng pihak swasta untuk bekerja sama mengatasi permasalahan pengelolaan sampah,” kata Program Manajer Project STOP Pasuruan, Lintong Manik melalui rilis yang diterima redaksi, Jumat (24/12/2021).
“Melalui aksi bersama membersihkan Pantai Lekok selama sepuluh hari, kami telah membersihkan sekitar 2.200 m2 luas area pesisir di sekitar TPI Lekok, yang merupakan tempat bermukim kelompok nelayan dari Desa Jatirejo dan Tambak Lekok, dan mengumpulkan hampir 200 ton sampah yang terdiri dari 68,6 ton sampah plastik,” tambahnya.
Berkoordinasi dengan Dinas Perikanan dan Kelautan setempat, kegiatan ini menerapkan peraturan keselamatan kerja dan protokol kesehatan bagi setiap relawan yang terlibat, serta melakukan penjadwalan kerja bagi relawan setiap harinya. Tidak hanya itu, Project STOP di Pasuruan mengadakan berbagai kegiatan lainnya sebagai rangkaian dari Aksi Bersih Pantai, seperti kompetisi seni berbahan sampah bagi pelajar se-kecamatan Lekok dan Nguling, dan bekerja sama dengan Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) untuk menyediakan pameran edukasi persampahan, serta instalasi dari sampah plastik untuk mengedukasi masyarakat, khususnya pelajar tentang pentingnya lingkungan yang bersih, bebas sampah plastik dan bagaimana sampah dapat dikelola dengan bijak agar dapat didaur ulang sehingga menjadi material baru untuk mendorong ekonomi sirkular.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini sebagai upaya untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan, serta sebagai bentuk dukungan terhadap sistem pengelolaan sampah yang saat ini sudah tersedia di Kecamatan Lekok dengan melibatkan kerja sama lintas sektor,” kata Asisten 1 Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, Rachmad Syarifuddin, S.Sos dalam sambutannya pada acara penutupan Aksi Bersih Pantai Lekok.
Hadir dalam acara tersebut, Head of Sustainability PT Nestlé Indonesia Prawitya Soemadijo menyampaikan, “Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Pemerintah Kecamatan Lekok, dan dinas-dinas terkait, serta masyarakat dan kelompok nelayan atas partisipasinya dalam kegiatan ini. Kami berharap inisiatif yang dilakukan Project STOP bersama mitra-mitranya, termasuk Nestlé, dapat mengatasi tantangan pengelolaan sampah, termasuk sampah plastik, sehingga dapat memberi manfaat sosial dan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. Melalui Project STOP di Pasuruan, kami berupaya untuk menyediakan solusi tepat guna dengan menyediakan sarana dan prasarana pendukung, mulai dari sistem pengangkutan sampah, pemilahan dan pengolahan sampah di fasilitas TPST3R, sehingga dapat mendukung upaya pemerintah dalam upaya menghentikan kebocoran sampah plastik ke lingkungan,” paparnya. (Rilis)