BISNIS  

Kolaborasi Kemenperin dengan inaproduct.com untuk Kemajuan IKM Nasional

Januari, Nusantarapos – Kementerian Perindustrian terus mengupayakan agar IKM dapat meningkatkan penjualannya di tengah pandemi Covid-19, yaitu dengan masuk ke pasar digital atau online. Di tengah perubahan perilaku belanja masyarakat akibat banyaknya pembatasan sosial, penjualan produk secara online menjadi peluang yang harus dimaksimalkan.

“Kementerian Perindustrian menyelenggarakan berbagai program pembinaan dan pendampingan, agar IKM mampu secara jumlah/volume dan kualitas menjadi bagian rantai pasok industri dalam negeri dan global, baik melalui link & match dan kemitraan dengan industri besar dan BUMN, maupun ekosistem digital dengan masuk ke dalam platform marketplace dan juga ke pengadaan barang pemerintah dan BUMN,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian, Reni Yanita di Jakarta, Kamis (13/1).

Untuk menggencarkan digitalisasi pemasaran produk IKM, Kemenperin melalui Ditjen IKMA menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Ina Produk Indonesia (Inaproduct.com) untuk menyediakan platform digitalisasi data IKM melalui Direktori Produk Indonesia, sebagai upaya peningkatan promosi dan pemasaran produk IKM.

Kerja sama Kemenperin dan Ina Produk ini meliputi penyediaan dan pertukaran data dan informasi, digitalisasi data IKM, serta peningkatan kapasitas SDM serta usaha IKM, melalui pelatihan, bimbingan teknis, pendampingan, serta fasilitasi promosi dan pemasaran. Nantinya, Ina Produk dan Kemenperin akan bersama-sama mengidentifikasi potensi IKM, dan meningkatkan promosi serta akses pemasaran di dalam dan luar negeri.

“Kami berharap dengan tersajinya profil IKM di database secara komprehensif yang terintegrasi dengan Inaproduct.com akan memperluas akses pemasaran dan meningkatkan daya saing IKM nasional untuk Indonesia lebih maju. Selain itu, kita bisa mengevaluasi kinerja IKM termasuk bagaimana agar menciptakan produknya bisa digemari oleh konsumen,” kata Reni.

Kemenperin sebetulnya telah memulai program perluasan akses pasar IKM dengan memanfaatkan internet marketing sejak 2017, yaitu melalui e-Smart IKM (dapat diakses melalui www.esmartikm.id). e-Smart IKM merupakan sistem database IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk dalam bentuk katalog online yang kemudian diintegrasikan dengan marketplace atau e-commerce, sosial media maupun WhatsApp pelaku IKM sehingga memudahkan konsumen menjangkau produk IKM.

Pada tahun 2021 tercatat sebanyak 4.600 IKM mengikuti webinar e-Smart IKM. Selain itu, sebanyak 3.256 IKM masuk dalam tahapan sustainability program, yang meliputi kegiatan workshop e-Smart IKM, webinar dan pendampingan digital marketing. Program e-Smart IKM ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diresmikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Ditargetkan sebanyak 30 juta UMKM atau IKM akan masuk ke platform digital pada 2023.

Program peningkatan jumlah IKM yang onboarding di pasar digital ini, kata Reni, merupakan salah satu langkah untuk menjawab tantangan yang harus dihadapi IKM dalam menghadapi akses pemasaran yang terbatas, dan perubahan perilaku belanja konsumen yang lebih banyak memilih transaksi di pasar e-commerce. Bank Indonesia memproyeksi transaksi e-commerce di Indonesia tahun 2022 bahkan mencapai Rp.530 triliun, lebih tinggi dari transaksi e-commerce pada tahun 2021 yang diperkirakan menyentuh Rp.403 triliun.

“Data ini tentunya harus dilihat sebagai sebuah peluang sekaligus tantangan bagi para pelaku usaha IKM, untuk turut merebut pangsa pasar e-commerce. IKM Indonesia jangan hanya menjadi penonton dari besarnya potensi pasar digital dan e-commerce di Indonesia,” kata Reni.

Budihardjo Iduansjah, Founder Inaproduct.com mengatakan situs Direktori Produk Indonesia dalam Inaproduct.com menjadi salah satu sarana yang bisa dimanfaatkan oleh IKM untuk memperluas jaringan pemasaran di pasar dalam dan luar negeri, melalui pemasaran online. Beragam fasilitas nantinya akan tersedia di dalam situs Direktori Produk Indonesia, salah satunya yaitu fasilitas bagi para pelaku IKM saling berinteraksi dan bertransaksi dengan para pembeli dari luar negeri.

“Dengan begitu, supply chain akan terjaga dan berkesinambungan. Kami yakin kami punya semangat yang sama memberdayakan IKM dengan tagline: IKM kuat, industri kuat,” kata Budihardjo. (Rilis)