Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Indra Sahnun Lubis yang merupakan Pendiri dan juga Presiden Kongres Advokat Indonesia (KAI) pertama meninggal dunia pada 10 November 2017, dimana pada tanggal tersebut juga bertepatan dengan hari pahlawan nasional. Bagi advokat terkhusus yang tergabung di dalam KAI telah menganggap sosok Indra Sahnun Lubis merupakan pahlawan mereka.
Untuk memperingati jasa pria asal Sumatera Utara itu, puluhan advokat yang diinisiasi DPP KAI melakukan ziarah ke makamnya di Area Makam Perintis dan Pejuang Kemerdekaan, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (10/11/2021). Di antara para advokat yang hadir, terdapat pengurus DPD KAI Daerah Istimewa Jogjakarta diantaranya Nanang Hartanto (Ketua), Emy Wahyuningtyas (Bendahara) dan Dwi Agus Wijanarko (Wakil Sekjen).
Saat diwawancarai di kediaman Presiden DPP KAI Siti Jamaliah Lubis seusai ziarah, Ketua DPD KAI DIY Nanang Hartanto mengatakan kedatangan kami ini merupakan penebusan dosa KAI DIY karena sudah beberapa kali ingin melakukan ziarah namun baru terlaksana saat ini. Kami sudah mengenal almarhum cukup lama, tepatnya sejak mengajukan gugatan di Mahkamah Agung perihal sumpah dan sidang.
“Di mata kami beliau merupakan sosok sangat baik dan dikenal, sehingga saat KAI dipegang oleh beliau anggotanya pun sangat banyak. Sosok beliau sangat spesial bagi para advokat khususnya bagi DPD KAI Yogya,” katanya.
Sementara itu Bendahara DPD KAI DIY Emy Wahyuningtyas menyatakan dari segi perjuangan beliau juga menjadi inspirasi bagi kami seorang advokat. Beliau merupakan guru dan motivator dalam pergerakan KAI di seluruh Indonesia.
“Apa yang menjadi bukti beliau patut dicontoh? Yakni perjuangan beliau atas SK MA itu yang membuat kami sangat terinspirasi sehingga seluruh anggota KAI bisa melakukan sidang di pengadilan,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Sekjen DPD KAI DIY Dwi Agus Wijarnako mengaku mengenal sosok Indra Sahnun saat menghadiri pelantikan advokat tahun 2016. Agus menyatakan beliau adalah sosok orang yang rendah hati dan banyak memberikan masukan bagi kami advokat muda saat itu. Sosoknya mirip dengan almarhum ayah saya, dimana beliau sama-sama memiliki ketegasan dalam bersikap.
“Meskipun secara personal saya belum terlalu mengenalnya karena baru dilantik tahun 2018, namun dari sikapnya yang santun, tegas dan berwibawa membuat saya mengidolakan sosok beliau dan memilih untuk mengikuti jejaknya menjadi seorang advokat,” ungkapnya.