Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Peristiwa penembakan yang menewaskan Brigpol Nopryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J turut menyita perhatian semua pihak. Bahkan akibat peristiwa tersebut mencuat, orang tua Brigadir J seperti mendapatkan teror pasca kedatangan ratusan polisi ke kediamannya.
Menanggapi hal itu Team Hukum Merah Putih mempertanyakan maksud dan tujuan kedatangan ratusan anggota polisi yang kabarnya didatangkan dari Mabes Polri.
“Mengapa mereka datang ke rumah orang tua Brigadir J saat situasi masih dalam suasana berduka, terlebih kedatangan mereka tidak ingin diketahui oleh orang yang ada di sekitar sehingga menjadi mencekam,” ujar Kordinator Team Hukum Merah Putih C. Suhadi kepada awak media di Jakarta, Kamis (14/7/2022).
Suhadi mengatakan jika kedatangan ratusan polisi ke kediaman orang tua almarhum Brigadir J untuk memberika support saya rasa itu sangat baik. Namun jika ada tujuan lain sehingga orang tua ataupun saudara almarhum merasa ketakutan itu tidak dibenarkan.
“Untuk itu kami siap menjadi pendamping hukum daripada orang tua almarhum Brigadir J, hal ini kami lakukan semata-mata demi rasa kemanusiaan. Kami ingin proses hukum ini lebih transparan,terlebih Kapolri telah membentuk Tim Pencari Fakta demi terungkapnya sebuah keadilan,” tegasnya.
Sebelumnya Bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak, mengatakan ratusan polisi yang datang ke rumah kakaknya tersebut berasal dari Mabes Polri.
Menurut Rohani, kedatangan para polisi tersebut sontak membuat suasana berubah, menjadi sangat mencekam.
Bahkan, kata Rohani, pihak keluarganya merasa ketakutan, tatkala ratusan polisi datang ‘mengepung’ rumah hingga menutup pagar sekolah.
“Waktu datang orang itu ke rumah, kami terkejut. Jantung kami serasa mau copot, maklum kami baru trauma baru kehilangan,” kata Rohani di rumah duka pada Selasa (12/7/2022).
Untuk orang tua maupun keluarga almarhum Brigadir J yang ingin mendapatkan pendampingan hukum dari Team Hukum Merah Putih bisa menghubungi nomor handphone 0818-656-999.
