DAERAH  

Menjaga Toleransi Dan Menolak Radikalisme Menuju Indonesia Maju

MADIUN, NUSANTARAPOS, – Kegiatan Road Show yang di agendakan DPW Barikade Gus Dur keliling JaTim berakhir di Pendopo Kabupaten Madiun. Kegiatan dihadiri Bupati Madiun H. Ahmad Dawami Ragil Saputro, S. Sos, Kepala Bakorwil Madiun, Kasubdit Sosbud Ditintelkam Polda Jatim AKBP Agus Prasetyo, Forkopimda Kabupaten Madiun, sejumlah Kepala OPD Pemkab Madiun, PCNU Kabupaten Madiun, serta FKUB Kabupaten Madiun.

Setelah acara dibuka yang diawali dengan bacaan Ayat Suci Alqur’an langsung diteruskan sambutan Ketua Umum Konsorsium Kader Gus Dur Yeni Wahid melalui Virtual yang menyampaikan pengalaman waktu jalan-jalan ke Eropa,

“Di Eropa itu orang beribadah untuk menjalankan ajaran agama susah, berbeda dengan bagaimana kalau di Indonesia, di Indonesia Pemerintah memfasilitasi perbedaan agama, pejabat menghadiri hari raya agama merupakan hal yang biasa saja
karena Indonesia punya ideologi Pancasila, kalau di Eropa contohnya untuk merayakan hari kurban saja dibatasi undang-undang kebinatangan, jadi kalau menyembelih hewan itu bertentangan dengan undang-undang peri kebinatangan, sehingga kalau ingin menyembelih harus memukul dulu sampai pingsan baru disembelih atau dilakukan secara bersembunyi. Juga mau solat jum’at saja sulit, mencari tempat solat kemana – mana sehingga lalu -lalang itu dianggap pembuat gaduh.” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, “Saya sangat senang sekali dialog kebangsaan yang di fasilitasi oleh Pak Bupati Madiun dan yang lainnya. Alhamdulih, kalau ulama dari dulu teguh menjaga semuanya.”

Sementara Ahmad Ketua DPW Barigade Gus Dur JaTim menyambutnya dengan di awali ucapan bersyukurnya ,” Kami bersyukur Road Show keliling JaTim BGD Ke 7 ini bisa terealisasi, termasuk di eks Keresidenan Madiun ini sebagai penutupnya. Perlu saya sampaikan, kami dikawal Kesbangpol Provinsi JaTim karena ini program dari Gubernur dan kita perlu gandeng Kabupaten yang lain.” katanya.

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, “Organisasi BGD ini sudah kita daftarkan ke Menkumham, kita akan mengawal program- program pemerintah termasuk mengantisipasi sekelompok khilafatul muslimin yang akan merubah ideologi Pancasila. Tentu jangan dibiarkan sampai terjadi hal-hal dari kelompok tertentu yang sengaja akan memecah belah bangsa. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semuanya yang membantu dan memfasilitasi kegiatan ini.” tutupnya.

Selain itu Bupati Madiun H.Ahmad Dawami Ragil Saputro, Sabtu (17/9/2022) dalam memberikan sambutan sempat menyampaikan nada-nada humornya , ” Kita bisa bertemu di sini, saya bersyukur dan terima kasih atas kehadiran para undangan. Kegiatan seperti ini bisa berjalan berawal dari ketua Barikade GD Madiun yang menginformasikan melalui WA saja, tapi tetap bisa berjalan karena sudah ada yang ngurusi. ” kelakarnya.

“Saat ini banyak masyarakat yang sulit digerakkan kasi saya soal kebangsaan. Mudah mudahan BGD bisa membantu dan mudah menggerakkan Kasi saya.”`kelakarnya lagi.

Bupati juga menyinggung mbak Yeni tadi bicara soal kebangsaan, “Tentu bagi kami stanting harus diselesaikan. Nanti BGD dan ormas- ormas lainya bagian kebangsaan. Mudah mudahan gerakan kebangsaan bisa berjalan terus dan ini sebagai embrio gerakan selanjutnya.

Sedangkan sambutan Gubernur Khofifah atau yang mewakilinya secara inti menyampaikan , ” Kami bangga mempunyai NKRI yang harus kita pertahankan. Kami mengapresiasi kegiatan ini yang terus merawat kebinekaan. Kebersamaan pemerintahan Provinsi dengan mbak Yeni adalah merawat NKRI kususnya Provinsi Jawa-Timur. Kebijakan pemerintah pasti sudah diperhitungkan tapi tetap harus waspada pada kelompok – kelompok radikal. “.

Sementara itu Kasubdit III Sosbud Ditintelkam Polda JaTim AKBP Agus Prasetyo, SH, M.Hum yang setia mengawal kegiatan Road Show keliling JaTim pada akhir paparanya memberikan penjelasan kepada peserta Barikade Gus Dur (BGD) yang hadir tentang adanya organisasi BGD, menurutnya tujuan barigade Gus Dur dibentuk adalah yang pertama meneruskan perjuanganya Gus Dur, yang kedua menjaga keutuhan NKRI. ”

Kegiatan Road Show DPW BGD yang dihadiri Kab.Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kab. Ngawi dan Kota Madiun selesai pukul 16.30. Dari sekian Kabupaten yang paling jauh adalah Pacitan. Namun tetap semangat. BGD Pacitan berharap kegiatan semacam ini atau dalam bentuk lainya bisa dilestarikan, bahkan perlunya akses dibangun untuk menjalin selalu komunikasi BGD antar Kabupaten maupun dengan Pemerintah Daerah.
(Mujahid)