PACITAN, NUSANTARAPOS, – Pengerjaan lahan parkir milik Pemerintah Daerah yang berbatasan tepat disebelah barat Museum SBY – Ani mulai dikebut, sudah berjalan beberapa hari yang lalu dengan pengangkutan bekas limbah B3 yang sekarang sudah berbeda aturannya, bisa untuk menguruk lahan pertanian yang akan digunakan parkir milik Pemda.
Pengambilan timbunan untuk lapangan parkir cukup memakan waktu disebabkan melewati dua Kecamatan yaitu Kec. Ngadirojo dan Kec. Kebonagung yang tempat lokasi jaraknya berjauhan dengan jarak tempuh sekitar 53 KM dan memerlukan waktu kurang lebih sekitar satu setengah jam.
Walaupun jauh, namun dirasa efisien karena Limbah Non B3 itu merupakan CSR dari PLTU yang berada di Kec. Sudimoro Kab. Pacitan.
Untuk menambah informasi penimbunan yang akan di jadikan tempat parkir dan diambil dari PLTU Kec. Sudimoro, Pandu, Camat Kec. Sudimoro saat dikonfirmasi, Rabu (22/3/23) melalui Whats App tentang perijinan limbah B3 di PLTU menjawab , ” Coba langsung konfirmasi ke PLTU saja, setahu saya menurut peraturan terbaru sudah tidak termasuk limbah B3.”
Lalu dikala dikonfirmasi lagi apakah tidak ada inisiatif sebagai ketua Forkopimca Kec.Sudimoro sebagai penanggung jawab wilayah menanyakan dalam hal ini perijinanya, Pandu bertanya, “Perijinan tentang apa ya pak? ”
Dari jawaban seperti itu dapat dikhawatirkan akan menimbulkan kesan apakah Camat tidak tahu beneran atau seolah olah tidak tahu atau memang sengaja tidak perlu tahu?, karena kalau tidak perlu ijin lagi barangkali ada ketentuan lainnya yang bisa disampaikan ke masyarakat sehingga publik tidak menduga-duga keberadaan limbah sebelum menjadi Non B3 dan dikenal berbahaya.
Sementara Camat Pacitan Sugiyem yang wilayahnya menjadi tujuan akhir pengiriman bekas limbah dari Sudimoro, saat ditelphon maupun di whatsapp belum ada respon. Padahal seharusnya masyarakat perlu diberitahu bawa timbunan itu Non B3, setidaknya ada tulisan penjelasan di lokasi timbunan. (Mj)
