DAERAH  

Berbeda dengan di Kota, Inilah Logo HJB Ke-541 yang Diresmikan Pemkab Bogor

CIBINONG, NUSANTARAPOS – Kota Bogor dikenal dengan julukan Kota Hujan, karena memiliki curah hujan yang lumayan sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 68 kelurahan. Pada masa Kolonial Belanda, Kota Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg yang berarti tanpa kecemasan atau aman tentram.

Hari Jadi Bogor (HJB) tahun 2023 kini telah mencapai usia 541 tahun. Hari Jadi Bogor ini diperingati warga Bogor setiap tanggal 3 Juni, lalu apa istimewa tanggal tersebut.

Meskipun di Pemerintahan Kota Bogor meresmikan logo Hari Jadi Bogor (HJB) ke-541 dengan bertemakan Rumawat Pusaka Kota menampilkan ornamen gerbang atau gapura pada angka 5 dan 1, Kamis (18/05/23).

Disisi lainnya Pemerintah Kabupaten Bogor meluncurkan logo yang sarat nilai filosofis kebersamaan dalam membangun Kabupaten Bogor.

Pada perayaan HJB kali ini, Pemkab Bogor menggaungkan tema “Tuntas, Harmonis dan Makmur”, sebagai ajakan bagi seluruh stakeholder dan masyarakat untuk mewujudkan visi Kabupaten Bogor Termaju, Nyaman, dan Berkeadaban.

Diungkapkan oleh Ketua Panitia HJB ke-541, yang juga Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bogor, Zaenal Ashari menjelaskan tema HJB ke-541 yakni Tuntas, Harmonis, dan Makmur.

Arti dari logo HJB ke-541 ini sebagai ajakan bagi seluruh stakeholder dalam membangun Kabupaten Bogor di periode penutup ini dengan mementingkan aspek sosial (manusia), lingkungan (alam) dan program kerja (pembangunan) yang berkesinambungan demi menuntaskan capaian-capaian yang ada untuk terwujudnya kemakmuran sesuai dengan visi Kabupaten Bogor termaju, nyaman dan berkeadaban.

“Logo HJB ke-541 menyuguhkan perpaduan beberapa ornamen yang terdiri dari Padi, Kujang, Perisai, Tugu, Pancakarsa, dan angka 541. Dengan perpaduan warna emas, hijau, kuning, dan merah. Logo tersebut terinspirasi dari alam, manusia dan pembangunan,” ujarnya.

Ia menerangkan, logo HJB ke-541 tersebut adalah ide dan gagasan dari Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan yang kami terjemahkan menjadi sebuah lambang peringatan hari lahirnya Bogor.

Zaenal juga mengungkapkan, ada perpaduan beberapa ornamen pada logo tersebut, yakni Padi, Kujang, Perisai, Tugu Pancakarsa, dan angka 541. Padi melambangkan kemakmuran dan kekayaan alam, Kujang melambangkan identitas perjuangan masyarakat sunda, Perisai terinspirasi logo Kabupaten Bogor yang melambangkan persatuan yang kuat, Tugu Pancakarsa melambangkan visi misi dan program kerja Pemerintah Kabupaten Bogor, dan angka 541 adalah usia Hari Jadi Bogor tahun 2023.

“Selanjutnya ada beberapa paduan warna yang menginspirasi logo HJB 541, pertama adalah warna emas yang melambangkan kemakmuran, hijau yang melambangkan keindahan dan kekayaan alam, kuning melambangkan semangat masyarakat dengan inovasi dan kreasinya, kemudian warna merah melambangkan semangat dalam pembangunan yang berkesinambungan dan berkelanjutan,” ungkap Zaenal Ashari.

Dirinya juga menuturkan, logo tersebut terinspirasi dari tiga hal, pertama adalah alam. Yakni dari hutan tropis yang lebat hingga sawah yang hijau, alam di Kabupaten Bogor menawarkan keindahan yang tiada tara. Kedua, manusia adalah bagian penting dari harmoni dalam kemakmuran. Ketiga adalah pembangunan, yakni pembangunan yang dilakukan harus berkelanjutan dan tidak merusak alam dan lingkungan hidup. Kita harus memperhatikan dampak dari pembangunan terhadap alam dan masyarakat.

“Kami mengajak kepada seluruh stakeholder dan masyarakat bersama-sama membangun Kabupaten Bogor mewujudkan Kabupaten Bogor termaju, nyaman dan berkeadaban. Kami juga mengajak semua masyarakat yang ada di seluruh pelosok Kabupaten Bogor untuk memeriahkan peringatan Hari Jadi Bogor ke-541 tahun 2023.” ujarnya. (Rizky)