HUKUM  

Sahala Siahaan : Kongres Advokat Indonesia Pimpinan Erman Umar Semakin Berkembang

Ketua Umum DPP Ikatan Penasehat Hukum Indonesia (IPHI) sekaligus Ketua IKA Fakultas Hukum Universitas Trisakti 2022 - 2026, Sahala Siahaan.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Sahala Siahaan, Ketua Umum DPP Ikatan Penasehat Hukum Indonesia (IPHI) merasa bangga terhadap KAI pimpinan Erman Umar saat ini, dia melihat semakin berkembang.

Sahala yang merupakan salah satu pendiri KAI, melihat organisasi advokat tersebut dalam perjalanannya yang ke-15 tahun ini terus konsen di bidang hukum. Menurutnya organisasi advokat boleh banyak tetapi kode etiknya tetap harus satu.

“Supaya kewibawaan advokat itu bukan di organisasinya tetapi bagaimana melaksanakan profesinya sesuai dengan kode etik,” ucap Sahala Siahaan, kepada wartawan, di Jakarta Selatan, Selasa malam (30/5/2023).

Sahala nantinya akan mengajak Erman Umar dan juga stakeholder yang lain untuk mewadahi Dewan Advokat Nasional sebagai panduan didalam melaksanakan profesi sebagai advokat.

“Saya tidak menginginkan si A dipecat dari organisasi A pindah ke B, kemudian dipecat lagi pindah ke C. Itu yang disebut dengan ‘Supply Engagement’ terhadap organisasi supaya dia mencari anggota. Tetapi saya menghimbau bukan anggotanya yang penting tetapi kualitas bagaimana mendidik calon advokat itu apapun organisasi profesinya sehingga dia berkualitas,” terangnya.

“Jadi bukan bicara sebanyak-banyaknya, tetapi bagaimana anda mendidik dan membentuk advokat itu supaya dia bisa membangun profesinya sesuai dengan kode etik. Juga, tidak merugikan organisasi, tidak merugikan klien, dan tidak merugikan siapapun buat apa banyak anggota tetapi anggotanya juga tidak bisa dididik. Sehingga, kualitas lebih penting daripada kuantitas,” tambah Sahala.

Sebagai Ketua Ikatan Alumni (IKA) Fakultas Hukum Universitas Trisakti periode 2022-2026 yang mana anggotanya dari berbagai angkatan dan berbagai organisasi advokat, Sahala tidak pernah ingin memaksakan alumni tersebut masuk dalam wadah organisasi advokat yang dipimpinnya.

“Konsep saya adalah bagaimana memberikan masukan kepada universitas maupun kepada fakultas hukum. Contoh, harus membuat kurikulum seperti ini. Dan, saya juga berpesan kepada adik-adik alumni nantinya jika menjadi advokat apapun pilihan organisasinya itu bebas dan pilihan masing-masing. Bagi saya yang penting mereka ada di organisasi dimanapun dia berada,” jelasnya.

“Saya bangga adik-adik saya semua juga sudah hebat-hebat di dalam organisasi dan itu menjadi patrol bahwa Trisakti itu demokrasi, tidak memaksakan kehendak terhadap sesuatu pilihan,” pungkas Sahala.