CISARUA, NUSANTARAPOS – Puncak menjadi salah satu tempat wisata di Bogor yang ramai dikunjungi. Selain punya pemandangan indah dan udara yang sejuk, Puncak juga punya berbagai rekomendasi tempat wisata yang bisa jadi pilihan. Banyaknya destinasi wisata yang ditawarkan di Kota Bogor. Mulai dari wisata alam, keluarga, hingga kuliner bisa kamu nikmati di kota ini.
Tak heran jika julukan Kota Hujan ini menjadi salah satu pilihan untuk destinasi wisata favorit di Jawa Barat. Jaraknya yang tak terlalu jauh dari Ibukota Jakarta, membuat Bogor jadi destinasi wisata warga Jakarta maupun luar Jakarta.
Kini Pemerintah Kabupaten Bogor bersikap tegas terhadap keberadaan ratusan lapak liar pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Puncak Bogor.
Ratusan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berdiri liar di kawasan Puncak Jalan Raya Puncak Bogor atau tepatnya di sepanjang Jalan Raya Puncak Bogor atau tak jauh dari wisata Gunung Mas jadi pemicu yang menyebabkan kemacetan arus lalu lintas ditertibkan secara paksa oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kamis (01/06/23)
Terlihat wartawan di lapangan, meski tak melakukan perlawanan, namun ratusan PKL mengaku menolak penertiban tersebut karena dari ratusan pedagang hanya 12 orang yang mendapat jatah lokasi relokasi di kawasan rest area Gunung Mas.
“Ya Kang, gak adil ini namanya. Dagang disini dilarang, sedangkan asli pribumi warga Desa tidak semua dapat Kios di Rest Area itu”, ujarnya kepada wartawan.
Dirinya menambahkan, “bulan Juni kalau tidak salah Rest Area mau di resmikan, tapi saya belum dapat kabar lagi sampai detik ini. Iya pastinya kita tidak terima dengan larangan jualan di sekitar jalan ini, sedangkan kita tidak semua dapat jatah dagang di Rest Area.” Ujarnya.
Perlu diketahui, Rencana launching rest area Gunung Mas pada 3 Juni 2023, bertepatan dengan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-541 diprediksi bakal molor.
Sebab, hingga hari ini, Pemerintah Kabupaten Bogor belum menjadwalkan secara pasti rencana relokasi pedagang kaki lima di kawasan Puncak.
Padahal, secara persiapan, Rest Area Gunung Mas sudah siap menampung ratusan PKL tersebut.
Kepala Bidang Perdagangan Disperdagin Kabupaten Bogor, Dedi Henardi mengatakan, PT. Sayaga Wisata selaku pengelola yang ditunjuk Pemda Kabupaten Bogor telah melakukan berbagai persiapan, bahkan berbenah memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di rest area sampai sekarang. “Karena sudah terlalu lama tidak digunakan jadi banyak yang harus dibenahi,” ujar Dedi Henardi kepada wartawan, Minggu (28/05/2023).
Renovasi perbaikan tersebut untuk menjamin para pedagang dan pengunjung dalam kondisi nyaman. “Semua sudah siap, tinggal relokasi pedagang saja,” ujarnya.
Namun begitu, ia mengakui belum ada kepastian rencana relokasi pedagang ke Rest Area Gunung Mas meski saat itu sudah pernah dijadwalkan akan dibuka berbarengan dengan HJB ke-541.
Banyaknya pertimbangan soal relokasi rupanya menjadi faktor Pemkab Bogor tidak berani memulai. Sehingga, relokasi akan hanya menjadi perbincangan. “Saya sih ingin relokasi segera dilaksanakan, karena bisa dimulai dari para PKL yang sudah siap, kita jangan terpaku dulu kepada PKL yang menolak,” ujarnya.
Lanjut dia, sejumlah PKL yang sudah siap direlokasi diantaranya PKL di Gunung Mas. Lalu, beberapa PKL yang ada pinggir jalan Puncak. “Kan kita bisa lakukan secara bertahap relokasi ini, yang penting Rest Area Gunung Mas dibuka sesuai rencana awal,” ujarnya.
Ia khawatir, terlalu panjangnya proses relokasi pedagang akan berdampak negatif. Misalkan, PKL akhirnya menolak untuk direlokasi. “Ini perlu ketegasan,” ujarnya.(Rizky)