Jakarta, Nusantarapos.co.id – Meski usianya belum menginjak remaja, namun gadis belia asal Bali ini berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang Internasional Bangkok Fashion week. Gadis belia tersebut adalah Ni Putu Sri Widya Meganatasya yang biasa dipanggil Tasya.
Berawal dari seringnya Tasya mengikuti lomba-lomba modeling di tingkat kota, prestasi siswi kelas 4 SLB 01 Badung Bali ini mengalami peningkatan yang baik. Bahkan setelah berhasil memenangkan Miss PRETEEN SUPERSTAR MODEL INDONESIA 2023 beberapa waktu lalu, anak dari pasangan I Made Sukanaya dan Ni Luh Ketut Nina Handayani Puspasari ini, semakin yakin akan kemampuannya mengikuti ajang berkelas internasional di Bangkok Fashion Week.
Tidak heran, setelah bergabung dengan OS PRODUCTION, talenta Tasya semakin hari semakin kelihatan percaya diri dalam melenggang diatas catwalk. Karena tidak sedikit jebolan OS PRODUCTION berhasil berkarir di luar negeri.
Made mengaku, anaknya memiliki bakat alam yang tidak dimiliki anak-anak lain seusianya. Dengan segala kekurangan yang dimilikinya, justru membuat Tasya ingin terus berprestasi dan berbuat sesuatu untuk orang banyak.
Tidak heran, kata Made, anaknya yang memiliki perasaan yang halus ini, sering sekali membantu dan berbagi, jika melihat orang-orang yang tidak seberuntung seperti dia. “Bahkan anak saya tanpa disuruh atau diajarkan, dia dengan dengan sendirinya menolong siapa saja yang mengalami kesulitan baik tua maupun muda.Seperti ada seorang pengemis dipinggir jalan, tanpa saya beritahu, dia mencolek saya dengan bahasa isyarat untuk meminta izin kepada saya, untuk memberikan sesuatu kepada pengemis,” ujar Made kepada Nusantarapos.
Dari ketulusan hati anak saya itu, tambah Made, tidak heran anaknya selalu mendapatkan ‘jalan’ yang diinginkan Tasya untuk meraih cita-citanya menjadi model profesional. Hal itu dapat dilihat dengan banyaknya dukungan dari banyak orang. Bahkan Bupati Badung dan pengusaha terkenal asal Bali Kresna juga mendukung Tasya.
Lebih lanjut Made menjelaskan, tahun 2022, Tasya sempat di daulat menjadi pemeran utama anak pada film pendek untuk program pencegahan ibu melahirkan dengan lahir anak cacat.
” Dalam film tersebut Tasya memerankan sebagai anak memerankan sebagai dirinya yang tidak sempurna. Anehnya dengan beberapa kali take dalam pengambilan gambar selalu berhasil. Dan itu membuat semua crew menangis saat dia berusaha berkata kenapa saya tuli,” ujar Made.
Setelah film itu beredar, kata I Made, teman-teman disekolah dan guru-gurunya mendukung Tasya agar bisa lebih berprestasi lagi dan bisa bermanfaat untuk orang banyak.