Agrowisata Dilem Wilis Trenggalek Jadi Climbing Coffee Ride Peserta Journey to TGX

TRENGGALEK, Nusantarapos.co.id – Agrowisata dillem wilis tepatnya di Desa Dompyong Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek menjadi tujuan Climbing Coffee Ride dalam event Journey to TGX.

Journey to TGX sendiri mengusung konsep cyclo touring endurance. Dimana mengajak para cyclist bersepeda jarak jauh. Start Perjalanan dari Surabaya menuju Trenggalek melewati Jalur Lintas Selatan (JLS).

Peserta yang berjumlah 455 itu menempuh rute tanjakan total sekitar 1.300 meter. Dengan rata-rata peserta sampai finis sebelum cut off time (COT) sebanyak 330 peserta.

“Senang banget, dimana event Journey to TGX yang pertama di Trenggalek sukses terselenggara,” kata Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin, Minggu (3/12/2023).

Gus Ipin sapaan akrab Bupati muda tersebut bahwa ini menjadi event pertama goes, dimana ada edukasi orang untuk datang ke Trenggalek. Bahkan karena untuk daerah yang belum support tourism, kebanyakan event hanya dihadiri sedikit peserta.

Namun yang terjadi dalam event Journey to TGX kali ini jumlah peserta mencapai lebih dari 400 orang. Tidak hanya jumlah peserta yang banyak, namun di lokasi finish yakni di pendopo para peserta juga sudah di sambut keluarga.

“Dengan beberapa kesan yang dibawa peserta semoga tahun depan akan banyak sport baru yang akan di explorer kembali,” harapnya.

Ia juga menyampaikan, dalam pelaksanaan itu juga ada peserta berusia sekitar 70 tahun, berasal dari jakarta. Pihaknya sangat salut dan mensupport sistem karena dari penuturan para peserta Trenggalek sangat keren dan banyak keramaian di malam hari.

Sementara itu Sunyoto selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek menuturkan ini merupakan event support tourism Trenggalek. Dimana wahana yang dimiliki sangat banhak sekali, mulai dari event sepeda dan diving di pesisir selatan.

Nanti juga akan ada road bike dan mountain bike, pada tanggal 10 di daerah kecamatan panggul. Suguhan jalur yang akan dirasakan mulai dari climbing atau jalur naik dan turunan hingga kelokan yang dapat mengundang adrenali yang sangat luar biasa.

“Alhamdulillah para peserta sangat puas dan mungkin tahun depan akan kembali di gelar,” tuturnya.

Sementara itu Azrul Ananda selaku founder mainsepeda mengungkapkan memang sebelum kesini, sudah tergambar bahwa daerah yang ada laut dan gunung itu sangat asik untuk cycling.

Bahkan kota favoritnya adalah manado dan Banyuwangi, setelah tahu Trenggalek sangat asyik ada gunung dan laut maka sangat boleh untuk di coba.

“Tidak ada alasan Trenggalek untuk tidak jadi sport turism,” ungkapnya.

Azrul juga menambahkan saat membuka pendaftaran event ini sangat banyak peminat. Namun akhrinya hanya diambil peserta 455 orang, sehingga sempat menutup pendaftar yang menyusul akan masuk.

Peserta yang ingin mengikuti ini sangat luar biasa, dimana sebelumnya pernah di gelar di bromo, namun pada waktu membuka pendaftaran hanya mencapai 350 peserta.

“Meski demikian, biasanya untuk evnet yang kedua kalinya akan bertambah dua kali lipat,” tuturnya.

Azrul juga mangatakan, sepanjang rute kali ini ekspektasi orang akan muncul, dimana banyak sambutan warga di sepanjang jalan. Ini menjadi pertanda baik, karena tidak semua kota warganya welcome terhadap event seperti ini.

Bahkan ketika masuk Trenggalek sudah banyak yang memberi support dan semangat di sepanjang rute. Bahkan itu sangat natural dan tidak bisa di buat settingan.

“Natural dan sambutan hangat para warga ini yang akan menjadi kesan untuk para peserta,” imbuhnya.

Untuk kegiatan sendiri diterangkan Azrul, tercatat yang sampai finish dibawah cut off time pukul 22.00 wib tadi malam sebanyak 330 peserta. Ini menjadi poin penting perjalanan event Journey to TGX ini.

Bahkan peserta kali ini ada yang dari papua barat dan luar negeri seperti nurwegia, Australia denmark dan prancis. Sementara ini yang paling penting orang tahu, dan untuk tujuan wisata harus ada tanjakan yang memiliki jalur dekat dari kota seperti di Trenggalek ini yang hanya sekitar 20 kilometer. (ADV)