BISNIS  

Mengawali 2024, Sampoerna Kembali Gandeng Koperasi Daerah untuk Menambah Mitra Produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Bojonegoro

Bojonegoro30 Januari 2024 – PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna/IDX: HMSP) kembali memperluas kemitraan dengan koperasi daerah, yakni Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb), melalui pembukaan fasilitas produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) Mitra Produksi Sigaret (MPS) baru di Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Peresmian MPS Dander merupakan bagian dari realisasi rencana Sampoerna untuk menambah fasilitas produksi SKT melalui pembukaan fasilitas produksi SKT Sampoerna dan penambahan MPS di sejumlah kota/kabupaten di Pulau Jawa pada tahun 2024 yang berdampak langsung pada penyerapan ribuan tenaga kerja baru.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan pabrik SKT MPS Dander dan menyampaikan apresiasinya terhadap pembukaan pabrik baru yang akan berdampak positif bagi perekonomian daerah, “Harapan saya keberadaan MPS Dander bisa menyejahterakan tidak hanya pegawainya, tapi juga keluarganya dan masyarakat Bojonegoro. Di tengah menguatnya transformasi ekosistem digital, industri SKT dan MPS bisa menjadi solusi, terutama untuk penyerapan tenaga kerja,” katanya.

Multiplier effect industri SKT ini luar biasa. Saya percaya MPS Dander akan memperkuat perekonomian Kabupaten Bojonegoro,” ujar Khofifah.

Selain itu, lanjut Khofifah, ada harapan yang membahagiakan ketika tenaga kerja yang direkrut sebagian besar adalah perempuan. “Sebab, perempuan yang punya penghasilan akan menjadi ibu bangsa. Jadi perekrutan tenaga kerja perempuan di MPS Dander menegaskan partisipasi perempuan dalam pembangunan,” ucapnya,

Khofifah juga menyebut Koperasi Kareb sebagai contoh sukses bagi koperasi-koperasi lain. “Koperasi punya korporasi. Itulah MPS Dander yang menjadi PT Kareb Alam Sejahtera, dan induknya adalah Koperasi Kareb. Mudah-mudahan ini bisa menjadi referensi bagi peran ekonomi koperasi di Indonesia,” jelasnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ketiga dari kiri) meresmikan fasilitas produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) Mitra Produksi Sigaret (MPS) Dander di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (30/1/2024) didampingi oleh Penjabat Bupati Bojonegoro Adriyanto (kedua dari kanan), Direktur Koperasi Kareb sekaligus Direktur Utama PT Kareb Alam Sejahtera (MPS Dander) Sriyadi Purnomo (kedua dari kiri), Ketua Pengurus Koperasi Kareb H. Sutrisno (kanan), Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Johan Bink (kiri), dan Kepala Bagian SKT Sampoerna Sinta Hartanto (ketiga dari kanan).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ketiga dari kiri) meresmikan fasilitas produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) Mitra Produksi Sigaret (MPS) Dander di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (30/1/2024) didampingi oleh Penjabat Bupati Bojonegoro Adriyanto (kedua dari kanan), Direktur Koperasi Kareb sekaligus Direktur Utama PT Kareb Alam Sejahtera (MPS Dander) Sriyadi Purnomo (kedua dari kiri), Ketua Pengurus Koperasi Kareb H. Sutrisno (kanan), Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Johan Bink (kiri), dan Kepala Bagian SKT Sampoerna Sinta Hartanto (ketiga dari kanan).

“Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama lebih dari 110 tahun di Indonesia, kami memiliki visi untuk senantiasa berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan mendorong hilirisasi di industri tembakau, melakukan investasi jangka panjang, dan penyerapan tenaga kerja demi menciptakan nilai tambah berkelanjutan. Tambahan kemitraan ini adalah salah satu upaya kami untuk mewujudkan visi tersebut,” kata Kepala Bagian SKT Sampoerna, Sinta Hartanto.

Dengan tambahan serapan tenaga kerja sebanyak lebih dari 3.000 orang di MPS Dander serta tambahan serapan di berbagai pabrik dan MPS lainnya, total tenaga kerja Sampoerna saat ini mencapai lebih dari 80.000 orang, secara langsung dan tidak langsung, di mana sekitar 90% di antaranya adalah pekerja fasilitas produksi SKT.

“Di samping perluasan kemitraan dengan pengusaha daerah/koperasi setempat serta total serapan ribuan tenaga kerja, penambahan pabrik Sampoerna dan MPS juga akan meningkatkan penyerapan bahan baku tembakau dan cengkih dari petani Indonesia. Penggunaan bahan baku rokok buatan tangan membutuhkan dua kali lebih banyak tembakau dan cengkih dibandingkan rokok buatan mesin,” jelas Sinta.

MPS Dander yang dimiliki oleh Koperasi Kareb ini menjadi MPS ke-39 di Pulau Jawa yang bermitra dengan Sampoerna, sekaligus yang keempat di Kabupaten Bojonegoro. Seluruh MPS tersebut dimiliki dan dioperasikan oleh pengusaha daerah dan/atau koperasi setempat untuk memproduksi merek-merek SKT Sampoerna. Sampoerna sendiri mengoperasikan tujuh fasilitas produksi di sejumlah kota/kabupaten di Pulau Jawa, termasuk empat fasilitas produksi SKT di Surabaya, Malang, dan Probolinggo, Jawa Timur.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Koperasi Kareb sekaligus Direktur Utama PT Kareb Alam Sejahtera (MPS Dander), Sriyadi Purnomo menuturkan, pembukaan MPS Dander dan penyerapan tenaga kerja baru ini juga menciptakan efek berganda bagi masyarakat setempat. “Kehadiran Koperasi Kareb bisa membawa berkah dan manfaat bagi masyarakat Bojonegoro sekaligus berperan aktif dalam membantu pemerintah mengurangi kemiskinan dan tingkat pengangguran,” ujar Sriyadi.

“Hal ini juga tidak dapat dilepaskan dari dampak industri SKT yang begitu signifikan, terutama dalam menciptakan multiplier effect. Ribuan pelintingnya mampu menunjukkan dampak positif dalam membantu perekonomian keluarga. Selain itu, pasar kaget, kos-kosan, dan jasa transportasi turut bertumbuh seiring dengan kehadiran industri SKT,” tambahnya.

“Kami berterima kasih kepada Ibu Gubernur Jawa Timur yang begitu peduli terhadap industri ini, khususnya para pekerja SKT. Kami juga mengapresiasi Bapak Pj. Bupati Bojonegoro dan jajaran Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang membantu kami untuk merealisasikan MPS Dander ini, Semoga Koperasi Kareb dan MPS Dander dapat menjadi salah satu pionir dalam membantu Pemerintah mengurangi kemiskinan,” Kata Sriyadi.

“Kami berharap melalui peresmian pabrik di Dander, serta penambahan karyawan pada MPS yang telah ada sebelumnya akan meningkatkan serapan tenaga kerja di sektor formal dan berkontribusi pada ekonomi daerah dan nasional. Inilah salah satu wujud komitmen Sampoerna untuk mendukung perkembangan nasional melalui hilirisasi industri. Kami percaya bahwa tujuan utama hilirisasi adalah untuk menciptakan nilai dan efek berganda bagi Indonesia, yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutup Sinta.

About PT HM Sampoerna Tbk

Didirikan pada tahun 1913, Sampoerna – afiliasi dari Philip Morris International Inc. – adalah perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan Perseroan terdiri dari usaha manufaktur dan perdagangan rokok serta produk tembakau bebas asap dan produk mengandung nikotin. Sampoerna memproduksi beberapa merek kretek terkenal seperti Sampoerna A, “Raja Kretek” legendaris Dji Sam Soe, dan Sampoerna Kretek.

Sampoerna juga mendistribusikan produk rokok merek Marlboro ke seluruh Indonesia melalui perjanjian distribusi jangka panjang dengan PT Philip Morris Indonesia. Sampoerna mengoperasikan tujuh fasilitas produksi yang berlokasi di Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Malang, dan Karawang, termasuk fasilitas manufaktur untuk produk tembakau inovatif bebas asap dengan fokus ekspor ke Asia Pasifik dan pasar domestik. Sampoerna juga bermitra dengan 39 Mitra Produksi Sigaret di seluruh Jawa, yang mempekerjakan – secara langsung dan tidak langsung – lebih dari 80.000 karyawan, sebagian besar dalam produksi sigaret kretek tangan.

Sampoerna mendistribusikan produknya melalui 109 kantor penjualan dan kantor distribusi wilayah di seluruh Indonesia. Sampoerna merupakan salah satu emiten di Bursa Efek Indonesia. Saham Sampoerna diperdagangkan dengan kode saham “HMSP”. Informasi lebih lanjut, kunjungi: www.sampoerna.com

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES