Gresik, Nusantarapos.co id – Rapat kerja tahun 2025, PT Dharma Graha Utama Grup secara fokus memproyeksikan strategi bisnis Aston Gresik Hotel & Conference Center bersama Gressmall. Rapat kerja dengan mengusung tema “Peningkatan Daya Saing Bisnis Melalui Strategi Inovasi dan Peningkatan Pelayanan Prima.”
Acara ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara kedua entitas bisnis dalam menghadapi dinamika industri perhotelan dan ritel yang semakin kompetitif. Dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran dan larangan lembaga pemerintahan membuat acara di hotel sebagaimana yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Rapat kerja dihadiri oleh pemangku kepentingan dari PT Dharma Graha Utama Grup diantaranya, Ir. H. Bambang Harjo Soekartono selaku Penasehat Utama dan Owner PT. Dharma Graha Utama Grup, Erwin H. Poedjono SE selaku Direktur Utama PT. Dharma Graha Utama Grup, Khoiri Soetomo SE selaku Direktur PT. Dharma Graha Utama Grup, Ika Putri.W.,S.I.Kom selaku Direktur Pemasaran PT. Dharma Graha Utama Grup.
Erwin H. Poedjono, Direktur Utama PT. Dharma Graha Utama Group yang membawahi Gressmall dan Hotel Aston Gresik menyampaikan bahwa aturan baru ini tentu berdampak pada pemasukan, khususnya dari sektor pemerintahan seperti MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition).
“Meski begitu kami tetap optimis karena Gresik punya potensi wisata religi. Banyak kunjungan wisata dari peziarah luar kota yang bisa jadi peluang,” ujar Erwin usai Rapat Kerja Aston Gresik Hotel & Conference Center bersama Gressmall, Senin (17/2/2025).
Erwin menjelaskan jika sektor hotel dan mall harus kreatif dan inovasi dalam menindaklanjuti aturan pemerintah efesiensi belanja. “Kita harus menggarap peluang baru.” Hari ini, kami melakukan evaluasi kinerja tahun 2024 sekaligus menyusun rencana kerja untuk 2025. Situasinya jelas menantang, sehingga diperlukan inovasi baru dan pergeseran target pasar agar hotel tetap dapat bertahan,” kata Erwin.
Khoiri Soetomo, Direktur PT. Dharma Graha Utama Grup menyampaikan bahwa adanya program efisiensi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, dari Presiden Prabowo untuk penanganan perbaikan gizi dan stunting tentu harus disambut baik. Tapi memang dalam beberapa bulan butuh adaptasi. Kami butuh dukungan semua pihak,” ujarnya.
S Paminta Nugraha, GM Aston Gresik Hotel & Conference Center, mengatakan jika kolaborasi antar pihak sangat diperlukan agar bisnis perhotelan bisa jalan dan tetap bertahan. Sudah ada pengalaman berjuang saat pandemi Covid-19.
Ipam juga mengatakan hotel diperkirakan akan kehilangan sekitar 30% pendapatan akibat berkurangnya kegiatan seperti rapat dan acara pemerintahan yang biasanya diadakan di hotel. Sinergi antara perhotelan dan pusat perbelanjaan menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menciptakan ekosistem bisnis yang saling menguntungkan. Kami juga bakal menargetkan kunjungan dari corporate, yang mana Gresik banyak sekali pabrik,” ucapnya.
Erich Pramono Bangun, GM Gressmall menekankan pentingnya strategi digital dan pengalaman pelanggan yang lebih interaktif dalam menghadapi perubahan tren konsumen. Kami terus berinovasi dalam menghadirkan konsep pusat perbelanjaan yang tidak hanya sebagai tempat belanja, tetapi juga sebagai destinasi wisata dan hiburan bagi masyarakat Gresik dan sekitarnya,” pungkasnya. (Aryo)