Pemangkasan Anggaran DPRD Trenggalek, Kunker Jadi Perdebatan

Nusantarapos.co.id – Wacana efisiensi anggaran tengah menjadi sorotan di kalangan legislatif Kabupaten Trenggalek. Isu ini mencuat setelah muncul bocoran terkait besaran pemangkasan anggaran yang akan diterapkan pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

 

Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, mengungkapkan bahwa anggaran DPRD mengalami pemotongan hingga 50 persen.

 

“Anggaran kita dipangkas sebesar Rp 8,5 miliar,” ujar Doding pada Kamis (6/3/2025) siang.

 

Menanggapi hal tersebut, para wakil rakyat mulai menyusun strategi, termasuk dalam merancang skema kunjungan kerja (kunker). Menurut Doding, ada dua opsi yang tengah dipertimbangkan: kunjungan ke luar daerah atau menentukan lokasi tertentu dalam wilayah Trenggalek.

 

“Terkait jadwal kunker, ada dua pilihan. Bisa ke luar daerah atau ditentukan di tempat tertentu. Namun, rekan-rekan sepakat bahwa lokusnya tetap ke OPD-OPD,” jelasnya.

 

Doding menambahkan, mayoritas anggota legislatif cenderung memilih opsi yang lebih fleksibel dalam menentukan lokasi kunjungan.

 

“Jika lokasi sudah ditentukan, sifatnya menjadi kaku. Oleh karena itu, kami memilih opsi yang lebih fleksibel. Yang jelas, kunjungan tetap berfokus pada OPD yang relevan. Misalnya, jika terkait pendapatan daerah, maka kunjungan diarahkan ke OPD yang menangani sektor tersebut,” paparnya.

 

Sementara itu, terkait kunker ke luar daerah, Doding tidak menampik bahwa Yogyakarta sering menjadi tujuan utama.

 

“Sering ke Jogja. Walaupun ke sana, tetap ada pertemuan dengan OPD terkait,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, Doding menegaskan bahwa kunker memiliki peran penting bagi anggota dewan dalam menambah wawasan guna mendukung pengambilan kebijakan yang lebih tepat.

 

“Tujuannya agar dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS), kita memiliki referensi yang lebih kaya, terutama terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tandasnya. (wn)