MAGELANG, NUSANTARAPOS – Lingkungan Terminal Drs Prajitno milik Pemprov Jawa Tengah di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, kumuh. Akibatnya, terminal bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan angkutan dalam kota (Angkot) menuai banyak kritik sejumlah pihak.
Salah satu pihak yang ikut mengkritik adalah pengamat angkutan transportasi Mohamad Zuhry. Kepada awak media ini, Mohamad Zuhry menyayangkan keberadaan Terminal Drs Prajitno Muntilan kondisinya semakin kumuh dan tidak ada dilakukan renovasi dan penataan.
Menurutnya, salah pemicu kenapa Terminal Muntilan milik Pemprov Jateng ini kumuh karena terminal tersebut multi fungsi. Salah satunya area terminal menjadi pasar para pedagang kaki lima (PKL). Ironisnya, para PKL menggunakan badan jalan jalur keluar masuk armada untuk menjalankan dagangannya.
“Yang bikin kumuh itu ya PKL. Mestinya pihak pengelola terminal tidak membiarkan area terminal ada PKL. Apalagi berjualan di badan jalan tempat keluar masuk armada,” kata Mohamad Zuhry yang juga dosen salah satu perguruan tinggi di Magelang, Jumat, (18/4/2025).
Disebutkan Mohamad, agar terminal ramah lingkungan, asri dan tertata elok, sudah saatnya Pemprov Jateng melakukan penertiban. Terutama keberadaan PKL yang seenaknya berjualan mengganggu armada keluar masuk terminal dan mengakibatkan arus lalu lintas macet. Selain itu, dengan berjualan seenaknya di badan jalan, justru berbahaya bagi pedagang dan orang lain.
Pemprov Jateng sudah saatnya harus tegas. Dan tidak hanya menertibkan PKL yang berjualan di badan jalan. PKL yang bermunculan berjualan di area terminal ini juga harus ditata. Sehingga tidak seenaknya membuka lapak di dalam terminal untuk berjualan. Seperti lapak barang pecah belah dan kebutuhan peralatan dapur, pakaian, dan lain sebagainya.
Sementara itu, pihak Pengelola Terminal Drs Prajitno dari Dinas Perhubungan Provinsi Jateng, hingga berita diturunkan belum ada yang bisa dikonfirmasi. (Mis)