Gresik, Nusantarapos.co.id – Hari Kartini selalu menjadi momen yang istimewa bagi bangsa Indonesia. Ini bukan sekadar perayaan sejarah, tetapi juga pengingat bahwa semangat emansipasi perempuan terus hidup dalam berbagai bentuk. Dari ruang kelas, panggung seni, hingga ruang rapat perusahaan perempuan Indonesia kini berkiprah dan menginspirasi dalam segala bidang.
Salah satu sosok inspiratif yang merepresentasikan semangat Kartini masa kini adalah Dinda Leona, perempuan muda kelahiran Surabaya tahun 1997 yang telah menorehkan prestasi luar biasa di dunia profesional.
Berbekal pendidikan di bidang Manajemen Perpajakan,
Dinda Leona tidak serta merta memilih jalur pekerjaan konvensional sesuai jurusan. Di usia 22 tahun, ia justru tertarik untuk menekuni bidang keuangan di industri perhotelan, sebuah sektor yang menuntut akurasi tinggi, integritas, serta kemampuan manajerial yang kuat.
Memulai karier di dunia perhotelan bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi perempuan muda tanpa latar belakang hospitality secara formal. Namun Dinda membuktikan bahwa dengan kemauan belajar, sikap profesional dan kerja keras, tidak ada yang mustahil. Naik Level di Usia Muda Manager Keuangan di Usia 25 Tahun.
Berkat kegigihan, ketekunan, serta ikhtiarnya yang konsisten, Dinda telah menunjukkan kinerja yang tak hanya memuaskan, tapi juga menginspirasi.
Pada usia 25 tahun, ia dipercaya menjabat sebagai Manager Keuangan di Aston Gresik Hotel & Conference Center, salah satu hotel bintang 4 ternama di Gresik, Jawa Timur. Jabatan tersebut bukan hanya soal tanggung jawab terhadap angka dan laporan keuangan.
Ia juga bertanggung jawab atas perencanaan anggaran, pengawasan operasional finansial, hingga koordinasi strategis dengan berbagai divisi. Dalam posisi ini, Dinda menjadi bagian penting dari pengambilan keputusan manajerial hotel.
“Keuangan bukan hanya tentang angka, tapi tentang kepercayaan dan integritas,” ujar Dinda dalam sebuah wawancara singkat. Prinsip inilah yang ia pegang teguh dalam menjalankan peran pentingnya dalam perusahaan.
Menjadi Pemimpin yang Empatik dan Tegas
di balik jabatan strategis yang ia emban, Dinda tidak melupakan esensi kepemimpinan yang inklusif. Ia dikenal sebagai pemimpin yang empatik, komunikatif, namun tetap tegas dan profesional. Ia mendorong lingkungan kerja yang sehat, kolaboratif, dan memberdayakan setiap individu dalam timnya, termasuk rekan-rekan perempuan lainnya.
“Saya percaya bahwa setiap orang punya potensi besar. Yang penting adalah kesempatan, dukungan, dan keberanian untuk mencoba,” ujar Dinda dalam salah satu sesi internal motivasi tim.
Mematahkan Stereotip Gender
Prestasi Dinda menjadi bukti nyata bahwa perempuan muda pun bisa memimpin, bahkan di sektor industri yang selama ini lebih banyak diisi oleh laki-laki pada level manajerial.
Ia mematahkan stereotip bahwa perempuan hanya cocok di balik layar atau posisi pendukung.
Keberhasilannya menjadi Manager Keuangan di usia muda bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga cerminan perubahan sosial yang progresif. Ia turut membawa angin segar dalam redefinisi peran perempuan di dunia kerja.
Inspirasi Kartini Zaman Sekarang
Dalam momen Hari Kartini, kisah Dinda Leona menjadi pengingat bahwa perjuangan emansipasi masih terus berlanjut dalam bentuk-bentuk baru. Dinda tidak berjuang melawan penjajah seperti R.A. Kartini dulu, tetapi ia berjuang melawan batasan, stigma, dan ekspektasi sosial yang kerap menghambat perempuan untuk maju.
Dengan semangat Kartini yang melekat dalam jiwanya, Dinda menjadi inspirasi nyata bagi perempuan muda Indonesia untuk:
✅ Percaya diri dalam memilih jalan kariernya,
✅ Berani mengambil tanggung jawab besar,
✅ Terus belajar dan berkembang,
✅ Saling mendukung sesama perempuan,
✅ Dan tetap rendah hati dalam setiap pencapaian.
Penutup: Dari Dinda untuk Semua Perempuan Indonesia
Hari Kartini adalah hari untuk merayakan keberanian dan pencapaian perempuan Indonesia. Kisah Dinda Leona adalah satu dari ribuan cerita yang menginspirasi dan menunjukkan bahwa perempuan Indonesia mampu menjadi pemimpin, pembuat keputusan, dan penggerak perubahan.
Semoga kisah Dinda memberi semangat baru, khususnya bagi generasi muda, untuk terus mengejar impian dan menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri, karena pemimpin hebat tak pernah ditentukan oleh jenis kelamin, tapi oleh integritas dan kerja keras. (Aryo)