TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Di sela agenda menyambut kedatangan Panglima Kodam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kabupaten Trenggalek dan Tulungagung. Permintaan maaf tersebut disampaikan menyusul insiden kericuhan suporter saat pertandingan antara tim Trenggalek dan Tulungagung dalam ajang Pra Porprov Jatim di Stadion Menak Sopal, Sabtu (24/5).
Bupati yang akrab disapa Mas Ipin ini mengimbau agar kejadian serupa tidak terulang kembali, mengingat Trenggalek dan Tulungagung memiliki ikatan kekerabatan yang erat.
“Kata-katane neng Sendang adus neng pancuran. Age-age mentas soale langite mendung. Saya ke sini Pak Bupati niate seduluran, karena kita harus maju Trenggalek Tulungagung,” ungkap Mas Ipin, Senin (26/5) di Pendopo Kabupaten Tulungagung.
Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya menjaga rasa persaudaraan antara kedua daerah. Ia juga dengan tulus menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Tulungagung dan Trenggalek atas kerusuhan yang terjadi.
“Soale sing bal balan wingi kui lo, aku njaluk sepuro neng warga Tulungagung. Aku yo njaluk sepuro karo warga Trenggalek, lek aku dadi bupati sik kurang apik. Yo ojo musuhan lah karo Tulungagung,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Tulungagung, Gatot Sunu, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Bupati Trenggalek dalam merajut kembali hubungan baik antarwarga.
“Ini adalah saudara kami dan saya juga mendukungnya. Kolaborasi dengan Bupati Trenggalek ini mudah bagi kami. Trenggalek-Tulungagung, kami seperti keluarga. Saling bersinergi mewujudkan masing masingnya. Salam hormat masyarakat Trenggalek dan juga Tulungagung. Kita adalah saudara,” tandas Gatot Sunu.
Kedua kepala daerah tersebut bahkan saling berpelukan sebagai simbol rekonsiliasi, dengan harapan masyarakat Trenggalek dan Tulungagung dapat menjaga silaturahmi dan tidak lagi terprovokasi oleh rivalitas yang tidak sehat.