BUDAYA  

Tradisi Bobok Bumbung, Cara Unik Warga Pesanggrahan Cilacap Bayar Pajak

Nusantarapos.co.id – Warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memiliki cara unik dalam melunasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Mereka membayar pajak dengan tradisi Bobok Bumbung, yaitu membongkar tabungan yang disimpan dalam bambu selama setahun penuh.

 

Tradisi yang telah berlangsung selama sembilan tahun ini kembali digelar dalam acara bertajuk Bobok Bumbung Sanga pada Selasa (27/5/2025) di area wisata desa setempat. Acara ini tak hanya menjadi sarana pelunasan pajak, namun juga dikemas dalam bentuk festival budaya yang meriah.

 

Warga dari berbagai dusun tampak antusias mengikuti prosesi arak-arakan jolen, yaitu wadah berisi bumbung bambu tempat mereka menabung uang pajak. Dengan mengenakan pakaian adat Jawa, mereka mengarak jolen mengelilingi desa menuju pendopo wisata sebagai pusat kegiatan.

 

Acara tersebut juga dihadiri langsung oleh Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, yang turut membobok salah satu bumbung berisi uang pajak warga. Ia mengapresiasi tinggi semangat warga Desa Pesanggrahan dalam membayar pajak secara serempak dengan cara yang kreatif dan sarat nilai budaya.

 

“Hari ini prosesi bobok bumbung untuk PBB, dimana warga sebelumnya telah menabung uang pajak dalam bumbung (bambu). Jadi saat SPPT turun, kita sudah siap,” ujar Kepala Desa Pesanggrahan, Sarjo.

 

Sarjo juga mengungkapkan bahwa tahun ini terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah pajak yang terkumpul. “Peningkatannya luar biasa, tahun ini kurang lebih Rp256 juta yang disetorkan. Padahal tahun sebelumnya hanya sekitar Rp125 juta, dan tahun sebelumnya lagi sekitar Rp80 juta,” ungkapnya.

 

Desa Pesanggrahan memiliki 2.238 bidang tanah dengan luas wilayah 154 hektar. Dari total 4.830 jiwa penduduk, sebanyak 1.572 orang tercatat sebagai wajib pajak.

 

Menurut Sarjo, tradisi Bobok Bumbung akan terus dilestarikan karena selain membantu efektivitas pengumpulan pajak, kegiatan ini juga menjadi upaya menjaga dan menghidupkan warisan budaya lokal.

 

Bupati Syamsul pun menambahkan, “Ini sangat baik dan kami mendorong agar banyak desa lainnya berinovasi seperti Desa Pesanggrahan. Tradisi ini mencerminkan kesadaran kolektif, ketaatan pajak, dan semangat nguri-uri budaya.”

 

Dengan tradisi Bobok Bumbung, Desa Pesanggrahan berhasil menunjukkan bahwa membayar pajak tak melulu soal administrasi, tapi juga bisa menjadi momentum kebersamaan yang membanggakan. (Asih)