TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Sejumlah infrastruktur di Kabupaten Trenggalek mengalami kerusakan berat akibat bencana hidrometeorologi yang melanda dalam beberapa hari terakhir. Sedikitnya lima jembatan dilaporkan terdampak, empat di antaranya dalam kondisi rusak berat dan putus total.
Jembatan yang mengalami kerusakan berat berada di Desa Bangun dan Besuki (Kecamatan Munjungan), Desa Jatiprahu (Kecamatan Karangan), serta Desa Gemaharjo (Kecamatan Watulimo). Sementara itu, satu jembatan lainnya di Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, mengalami kerusakan tingkat sedang.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menanggapi situasi ini, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyatakan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi langsung dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempercepat penanganan.
“Saya sudah berkontak dengan Ibu Gubernur, kemudian Pak Wakil Gubernur, dan atas izin beliau saya langsung komunikasi dengan Sekda sebagai Kepala BPBD, Kalaksa, serta jajaran Dinas PU dan Cipta Karya. Mereka turun ke lokasi saat Hari Raya Idul Adha, termasuk tim teknis yang juga sudah meninjau,” ungkap Nur Arifin, Senin (10/6/2025).
Sebagai langkah awal, Pemkab Trenggalek merencanakan pembangunan jembatan darurat (bailey) untuk memastikan konektivitas warga tetap terjaga. Di sisi lain, upaya relokasi warga di kawasan rawan bencana seperti di desa Ngrandu, kecamatan Suruh juga tengah dipersiapkan.
“Terkait relokasi, lahan yang digunakan kurang dari 5 hektar, jadi cukup dengan izin Gubernur. Namun saat ini masih menunggu kesepakatan warga soal titik relokasinya,” jelas Mas Ipin.
Ia menekankan bahwa lokasi relokasi tidak boleh berada di area dengan kemiringan curam, guna menghindari potensi bencana serupa serta mengurangi biaya penyesuaian lahan. Sejumlah usulan perbaikan jembatan juga telah diajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kami usulkan ada empat jembatan, termasuk di Karangan, Munjungan, dan Kampak. Mudah-mudahan disetujui,” tutup Bupati Trenggalek.
Dengan gerak cepat dan koordinasi lintas lembaga, Pemerintah Kabupaten Trenggalek berharap proses pemulihan infrastruktur pascabencana bisa segera terealisasi. Tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, langkah mitigasi jangka panjang seperti relokasi warga dan penataan kawasan rawan bencana juga menjadi prioritas, demi menjamin keselamatan dan kenyamanan masyarakat di masa mendatang.