TRENGGALEK, NUSANTARAPOS- Novita Hardini, yang menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek sekaligus Anggota DPR RI Dapil VII Jawa Timur, sukses menyelenggarakan ajang olahraga bertajuk TGX Soekarno Run 2025 pada Minggu (22/6). Kegiatan yang digelar di halaman Pasar Pon Trenggalek ini diikuti oleh lebih dari 2.500 pelari dari berbagai daerah.
Event lari sejauh 5 kilometer ini digelar dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa Sang Proklamator sekaligus untuk menanamkan semangat perjuangan kepada generasi muda melalui aktivitas yang sehat dan bermakna.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
“Selamat karena berhasil menyelesaikan tantangan untuk melawan diri kita sendiri. Ketakutan itu ilusi,” ucap Novita dalam sambutannya, disambut antusias para peserta.
Novita menyampaikan bahwa nilai-nilai perjuangan Bung Karno bukan hanya untuk dikenang, melainkan untuk dihidupi dan dijalankan, termasuk melalui olahraga seperti ini.
“Apa yang kita dengarkan tentang Bung Karno, kita hidupi dalam setiap langkah kita lari tadi,” imbuhnya penuh makna.
Dalam pesannya kepada generasi muda, politisi Komisi VII DPR RI ini menekankan bahwa tantangan bangsa hari ini tidak kalah berat dari masa lalu, karena perjuangan kini berada di ranah internal: melawan ketakutan, kemalasan, dan apatisme.
“Perjuangan Bung Karno mungkin lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kita lebih sulit karena melawan bangsa sendiri,” tegasnya.
Ia mengajak masyarakat untuk memulai perubahan dari diri sendiri dan menjadikan kegiatan seperti ini sebagai pemantik kesadaran kolektif. “Mulai dari kegiatan lari pada hari ini, musuh besar kita adalah diri kita sendiri. Ketakutan hanya ilusi,” pungkasnya.
Pesan kuat yang disampaikan Novita ini menjadi penutup reflektif dari sebuah perayaan yang bukan sekadar olahraga, tetapi juga gerakan kesadaran, bahwa perjuangan sejati di era kini dimulai dari keberanian melawan rasa takut dan membangun bangsa melalui semangat yang terus menyala.
