SIDOARJO, NUSANTARAPOS – Beredar viral di media sosial, video mobil operasional siaga Desa Mindugading Kecamatan Tarik Sidoarjo diduga digunakan diluar kepentingan masyarakat. Dalam video berdurasi 12 detik, yang diunggah pertama kali oleh akun @Sambat Darjo di kanal tiktok, memperlihatkan mobil MPV warna silver itu terparkir di depan sebuah tempat karaoke di kawasan Kahuripan Nirwana Village (KNV).
“Terpantau mobil operasional Desa Mindugading Kecamatan Tarik, parkir nang ngareppe karaoke K-Broo Kahuripan kiro-kiro lapo rek?,” tulis @sambat Darjo. Video ini dalam sekejap mendapat banyak respon dari netizen. Beragam komentar pro dan kontra membanjiri video yang direkam malam hari tersebut, tanpa menyebutkan jam dan tanggal kejadian.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kepala Desa Mindugading Sri Susilowati yang berusaha dikonfirmasi awak media, Selasa (24/6/2025), terkait kebenaran video tersebut tidak berhasil dijumpai di kantor desa. Seorang staf desa sempat menginformasikan Kades Sri Susilowati tengah mengikuti rapat di kantor Kecamatan Tarik.
“Bu Lurah sedang keluar bersama Carik ada rapat di Kecamatan Tarik. Sudah sejak pagi tidak ada di tempat,” ujar Arif, salah seorang staf desa Mindugading, Selasa (24/6/2025).
Sementara itu, pihak staf Kantor Kecamatan Tarik saat didatangi, mengaku tidak mengetahui jadwal adanya pertemuan rapat antara Kades Mindugading dengan Camat Tarik Iswadi Pribadi.
“Pak Camat sedang ada kegiatan di luar dari tadi belum kembali. Kami juga tidak mengetahui terkait rapat dengan Bu Lurah Mindugading. Kalau pertemuannya tadi pagi mungkin ya. Tapi saya kurang tahu,” beber Adi, Petugas pelayanan Kecamatan Tarik.
Upaya mengkonfirmasi melalui sambungan nomer telpon milik pegawai Desa Mindugading juga tidak membuahkan hasil. Tiga kali panggilan telpon seluler yang dilakukan tidak direspon oleh Kades Sri Susilowati.
“Sudah saya coba telpon ke Bu Lurah tiga kali tapi tidak diangkat. Beliau kalau tidak salah sedang ada kegiatan di Puskesmas Tarik,” ucap salah seorang pegawai wanita yang enggan disebutkan namanya.
Wanita berhijab ini mulai bersedia buka suara saat dikonfirmasi terkait video viral di medsos yang memuat konten mobil operasional siaga Desa Mindugading berada di depan rumah karaoke.
“Yang ada dalam video itu tidak benar. Mobil operasional siaga Desa ini digunakan beberapa orang perwakilan desa dari sekitar wilayah Tarik untuk menghadiri acara sosialisasi peningkatan kepercayaan diri melalui publik speaking di hotel Aston hari Senin, 23 Juni kemarin,” bebernya.
Ia menerangkan sopir yang dipercaya membawa mobil operasional siaga Desa Mindugading bukanlah staf atau pegawai kelurahan. Namun masih merupakan warga setempat yang dipekerjakan mengemudi mobil operasional siaga desa.
“Sopir yang bawa mobil operasional siaga desa namanya Satuman. orangnya sudah tua, usianya kira-kira 68 tahun. Jadi memang oleh petugas satpam Aston diarahkan ke situ (depan area parkir karaoke) karena parkir di Aston tidak muat,” terangnya.
Ia juga membantah tudingan mobil operasional siaga desa digunakan untuk kepentingan mencari hiburan di rumah karaoke. Menurutnya sopir mobil itu, tidak menyangka jika arahan parkir di depan tempat hiburan karaoke berujung terekam kamera tangan jahil.
“Siapa yang karaoke, tidak ada. Dari keterangan pak sopir memang diarahkan parkir disana (depan rumah karaoke), karena di hotel Aston parkirnya penuh. Tapi siapa yang mengira jika kemudian ada orang usil merekam mobil itu,” keluhnya.
Sementara di konfirmasi terpisah, pihak keamanan hotel Aston membenarkan Senin, 23 Juni 2025 ada kegiatan Kelompok Masyarakat (Pokmas). Namun saat itu, parkiran tidak penuh dan masih banyak yang kosong bisa ditempati mobil para tamu hotel.
“Betul ada kegiatan pokmas di hari itu (23/6/2025) dari jam 15 hingga 19 malam. Kalau Senin, tidak terlalu ramai tamu hotel, jadi parkiran cukup longgar. Jika seandainya ramai mobil, area parkir sepeda motor, kami kurangi atau diperkecil,” jelas Angga, salah seorang petugas security hotel Aston yang berjaga saat itu.
Terkait mobil tamu hotel yang diparkir di depan area bisnis karaoke, menurutnya justru hal yang salah dan itu bertentangan dengan pengamanan. Jika parkir hotel penuh, mobil para tamu diarahkan ke lokasi ruko seberang yang kosong tidak digunakan para tenant.
“Mobil tamu hotel, dilarang parkir di area bisnis lain. Seperti depan area tempat hiburan karaoke sebelah hotel Aston ini yang jaraknya hanya 25 meter. Karena area parkir tempat karaoke adalah milik tamu-tamunya yang ingin ber-karaoke. Mobil tamu hotel tidak boleh ditempatkan di situ. Jika parkir hotel penuh, mobil tamu hotel kami arahkan ke seberang ada halaman luas di ruko kosong yang jaraknya 50 meter dari sini dan belum ditempati penyewa,” tandasnya. (Aryo).