BUDAYA  

Pemkab Wonosobo Gelar Mahakarya Babat Dieng

Foto : Camat Kejajar Agus Setyotomo Serahkan Empat Pusaka Dieng pada empat Desa di kecamatanan Kejajar, Kabupaten Wonosobo dalam acara gelar budaya Babad Dieng, Sabtu, (30/8/19). (Budi Supriyatno).

NUSANTARAPOS – Event Budaya Babad Dieng 2019 kembali digelar dengan melibatkan 8 desa di kawasan itu. Event yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dispartabud) di Kawasan Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau) Sabtu (31/8/19) hingga Minggu (1/9/19). Event yang diikuti 8 Desa di Kawasan Dataran Tinggi Dieng, yakni Desa Dieng, Sikunang, Sembungan, Jojogan, Parikesit, Patak Banteng, Campursari dan Igirmranak, Kecamatan Kejajar.

Kepala Dispartabud Wonosobo Drs One Andang Wardoyo MSi mengatakan, rangkaian acara Babad Dieng ini dimulai dengan pengambilan air suci di TuK Bimo Lukar di pintu masuk Kawasan Dataran Tinggi Dieng dan Ruwat Sukerta hingga ke Taman Syailendra.

“Acara ini dimulai sejak pagi hari dengan mengambil air di Tuk Bimo Lukar yang Selanjutnya dilakukan Jamasan Pusaka Nusantara, Prosesi Ruwat Sukerta, Tradisi Baritan, serta adanya Parade Kesenian Tradisional, kemudian esok harinya dilakukan Ruwat Rambut Gembel, Kembul Bujana dan dipungkasi dengan sajian Sendratari Mahakarya Di-Hyang,” terangnya, saat ditemui Nusantarapos. Disela-sela acara Babad Dieng, Sabtu (30/8/19).

Lanjut Andang, Event Babad Dieng ini merupakan salah satu upaya promosi pariswisata, sekaligus mengangkat ikon dan ciri khas budaya Wonosobo. Dikarnakan delapan Desa tersebut termasuk dalam Desa Wisata di daerah kawasan Dieng dan memiliki keunggulan wisata di Desanya masing-masing.

“Selain mengangkat ikon dan pariwisata di kawasan Dieng ini, juga memperkenalkan seni dan budaya yang selama ini tumbuh di Dieng, serta Sajian Sendratari Mahakarya Di-Hyang sebagai puncak acara merupakan hasil kolaborasi antara pelaku wisata, seniman budayawan dan masyarakat setempat yang berasal dari berbagai latar belakang profesi, inilah upaya kita mempromosikan seni dan wisata yang ada di Kabupaten Wonosobo,” katanya.

Dia menambahkan, Kegiatan acara ini sengaja dilakukan jelang dan waktu awal bulan Sura (bulan penanggalan jawa) pada tahun ini. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Wonosobo dalam sektor pariwisata seperti ini. Dikarnakan selain dari wisata yang ada di kawasan Dieng, terdapat juga tempat wisata yang berada di Sindoro Sumbing.

“Kami juga saat ini sedang mengembangkan wisata yang ada di Sindoro Sumbing, karena disana terdapat view Sunrice yang sangat bagus di Gunung Sindoro Sumbing ini, untuk itu akan ada lomba lari dan sepeda untuk tingkat nasional yang dilaksanakan pada 8 September esok,” imbuhnya.

Hal serupa juga dikatakan Camat Kejajar Agus Setitomo, mengungkapkan, kegiatan seperti ini memang dilakukan setiap tahun untuk mendongkrak pariwisata di Kawasan Dieng ini, dikarnakan banyak tempat wisata yang berada di kawasaan Dieng ini yang perlu dipromosikan.

Selain mempromosikan seni dan wisata, tambah Agus, menampilkan sajian kesenian khas Dieng, seperti Rodad, Tari Lengger Punjen, Warokan, Sholawat Jawa, Seni Angguk dan Kuda Kepang yang selama ini diuri-uri warga di seputar Dieng, “Para pengunjung juga bisa mengunjungi stand yang disiapkan oleh Delapan Desa Kecamatan Kejajar ini. Setiap Stand akan menyediakan minuman Carica dan Purwaceng yang diberikan secara gratis. Selain itu, kita juga memberikan sajian kuliner khas Dieng,” Pungkasnya. (bud).