PP-INI Gelar Seminar Nasional “Privatisasi Aset Negara Dalam Perpindahan Ibukota”

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) Yualita Widyadhari memberikan cinderamata kepada Plt. Menteri Hukum dan HAM Tjahjo Kumolo.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Bertempat di Ballroom Birawa Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019), Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) menggelar seminar nasional bertemakan “Privatisasi Aset Negara Dalam Perpindahan Ibukota” yang dihadiri lebih 1.500 peserta terdiri dari Notaris dan Anggota Luar Biasa (ALB).

Acara tersebut dibuka oleh Tjahjo Kumolo selaku Pelakasana tugas (Plt) Menteri Hukum dan HAM. Dalam sambutannya Tjahjo mengatakan sangat tepat bila INI melakukan pengkajian seputar aset negara bila Ibu Kota dipindah.

“Ini tentu akan menjadi masukan yang berharga bagi pemerintah sehingga langkah-langkah mengamankan aset negara bisa dilakukan dengan baik,” kata Menteri Dalam Negeri tersebut.

Salah satu narasumber seminar nasional yang diadakan oleh PP INI sedang memberikan pemaparan.

Sementara itu, Yualita Widyadhari Ketua Umum Pengurus Pusat INI mengatakan, acara ini akan coba membedah bagaimana langkah-langkah terbaik dalam menangani aset negara. Ini juga sejalan dengan tugas dan fungsi notaris.

“Kami para notaris tentu akan membantu pemerintah dalam memberi masukan sehingga aset-aset negara bisa ditangani secara baik,” ujarnya.

Di tempat yang sama Yurisa Martanti Ketua Bidang Pendidikan dan Latihan PP INI mengungkapkan acara ini dibuat untuk membedah dinamika yang akan muncul terkait pemindahan Ibu Kota dan tugas notaris. Diharapkan melalui acara ini ada solusi yang muncul terkait privatisasi aset negara.

Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh beberapa menteri Kabinet Indonesia Kerja diantaranya Menteri Perencana Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Bambang PS Brodjonegoro, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil dan Menteri Keuangan Sri Mulyani serta Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto, dan Guru Besar Hukum Pidana Edward Omar Sharif Hiarej.