HUKUM  

Seorang Wanita Jadi Korban Pria Yang Mengaku Sebagai Anggota Kopassus, Uang 50 Juta dan Ijazah Raib Dibawa Pelaku

Supriadin Herdy alias Dion pelaku yang membawa kabur uang Rp 50 juta ijazah serta akta kelahiran seorang wanita berinisial SYT.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Seorang wanita berinisial SYT mengalami nasib naas dimana dirinya menjadi korban penipuan seorang pria yang mengaku sebagai anggota Kopassus. Uang Rp 50 juta pun raib dibawa oleh si pelaku, selain itu ijazah dan identitas anak korban pun ikut digondolnya.

Beringin Tua Sigalingging ketua tim kuasa hukum korban mengatakan klien kami sudah berkenalan dengan pelaku lebih kurang satu tahun yang lalu melalui media sosial Facebook dengan akun Abdi Timur dan Satria Timur . Pada saat kenalan si pelaku yang bernama Supriadin Herdy alias Dion mengaku sebagai anggota Kopasus di Cijantung, dan masih bujangan sehingga klien kami ini pun menjalin hubungan (pacaran) dengannya.

“Setelah mereka pacaran, Supriadin Herdy alias Dion meminta pinjaman uang kepada klien kami sebesar 50 juta dengan bujuk rayu akan dikembalikan secepatnya dan memberikan AJB sebagai jaminan,” kata Beringin melalui siaran persnya, Kamis (30/1/2020).

Lanjut Beringin, ternyata setelah itu bukan hanya meminjam uang, pelaku juga meminta ijazah SD, SMP, SMA dan akta lahir anak klien kami dengan iming-iming akan dimasukkan menjadi anggota polisi. Karena sudah berpacaran maka klien kami pun tidak menaruh curiga sehingga memberikan semua dokumen tersebut kepada pelaku.

“Setelah waktu berjalan klien kami mempertayakan uang 50 juta dan ijazah serta akta kelahiran anaknya kapan dikembalikan. Akan tetapi pelaku tidak mau mengembalikan uang dan izajah tersebut sehingga klien kami pun mulai curiga,” terangnya.

Atas kecurigaan tersebut, tambah Beringin, akhirnya kami menelusuri keberadaan pelaku. Dan ditemukan informasi dari Ketua RT setempat dan anaknya bahwa pelaku bukanlah anggota Kopassus dan sudah memiliki 3 orang anak.

“Sebelum kecurigaan ini, si pelaku mengaku berpangkat Lettu dan pernah minta uang buat sekolah kapten padahal bohong terus minta uang untuk membayar komandannya tapi itu semua bohong karena tim kami sudah mengecek juga ke markas Kopassus di Cijantung,” tegasnya.