OPINI  

Listyo Sigit, Jenderal Kemilau Prestasi, Hati Tetap Membumi

“Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”. (Jika telah menundukkan seluruh Nusantara dibawah kekuasaan Majapahit, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa). -Gajah Mada-

Bait di atas merupakan sumpah palapa kesatria Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi yang relevansinya dapat disematkan kepada sosok jenderal rendah hati berperangai kalem nan tegas Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit.

Ia mengemban amanah yang besar untuk tetap menjaga kondusifitas nasional agar tetap sejuk dari pengacau dan pemecah belah bangsa yang belakangan ini tak segan memberikan ancaman seriua terhadap eksintensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik itu bersifat mikro maupun makro.

Falsafah hidupnya sangat simpel namun artinya dalam “Apa manfaat kita hidup di dunia, kalau cuma buat kita sendiri, buat apa?” tentu ini bisa menjadi pijakan bagi kita untuk terus intropeksi agar senantiasi memberikan dedikasi terbaik terhadap bangsa dan negara.

Kutipan John F. Kennedy “Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu!” juga berlaku bagi kita, jangan sampai kita menuntut ini itu, tapi sumbangsih kita tiada.

Kiprah Jenderal bintang tiga bernama lengkap Listyo Sigit Prabowo kelahiran Ambon, Maluku 5 Mei 1969 dapat menjadi tauladan hidup bagi generasi saat ini, di tengah prestasinya kemilau namun hatinya tetap membumi.

Gebrakan-gebrakan Komjen Listyo bukan kaleng-kaleng, ditambah lagi bersangkutan adalah sosok yang dikenal reformis dan antikorupsi menjadi lengkap sudah akan dirinya.

Pernah dengar nama Djoko Tjandra? Yang telah menjadi buronan selama 11 tahun serta sempat menjadi perhatian publik, Jenderal inilah yang tak segan turun gunung mengejar besangkutan ke luar negeri dan berhasil mengungkap dua kasus Djoko Tjandra yakni kasus pemalsuan surat jalan dan kasus korupsi terkait pengurusan penghapusan red notice.

Semua orang di mata hukum sama, ini juga berlaku terhadap dua rekan jenderal polisi yang juga disikat habis olehnya karena terlibat, yakni Irjen Pol Napoleon Bonaparte dan Brigjen Pol Prasetijo Utomo ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini keduanya masih menjalani persidangan di pengadilan.

Di bawah komando Komjen Listyo Bareskrim juga menangani kasus pembobolan kas Bank BNI lewat L/C fiktif Bank BNI dengan tersangka Maria Pauline Lumowa yang sempat kabur ke luar negeri selama 17 tahun. Kini Maria telah diserahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menunggu jadwal persidangan.

Perihal pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika tidak ada kata ampun di babat habis! beberapa kasus narkotika dalam jumlah besar berhasil diungkap di masa kepemimpinan Sigit sebagai Kabareskrim, di antaranya penyelundupan 821 kg sabu-sabu di Serang, Banten; penyelundupan 402 kg sabu-sabu asal Timur Tengah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat; kasus penyelundupan 159 kg sabu-sabu asal China yang melibatkan sindikat internasional Malaysia, Aceh, Pekanbaru dan Jakarta serta penyelundupan 200 kg sabu-sabu asal Myanmar di kompleks pergudangan Cikarang, Jawa Barat.

Agustus 2020, publik dikejutkan dengan kebakaran yang melahap Gedung Utama Kejaksaan Agung. Selanjutnya Sigit beserta jajaran Bareskrim melakukan penyelidikan dan penyidikan yang berhasil mengungkap bahwa kebakaran tersebut ternyata berawal dari ketidaksengajaan. Sebelas orang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Bahkan beberapa minggu ini masyarakat digemparkan kasus Penembakan 6 Laskar FPI, dalam beberapa kesempatan Kabareskrim menjelaskan akan melakukan secara objektivitas, profesionalisme, dan transparansi, Ia juga akan menyampaikan perkembangan proses penyidikan kasus serta telah dibuka hotline untuk memberi kesempatan kepada masyarakat berpartisipasi mengungkap kasus ini. Kurang apa coba? Perfecto!

Selain itu, Komjen Listiyo Sigit tercatat pernah jadi Kapolres Solo pada 2011, terpilih menjadi Ajudan Presiden RI pada 2014 dan menjabat sebagai Kapolda Banten pada 2016.

Selanjutnya karirnya semakin moncer, dia dipercaya mengemban jabatan strategis di Mabes Polri sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri pada 2018 kemudian menjadi Kepala Bareskrim Polri pada 2019 sampai sekarang.

Banyak sekali ketauladanan yang dapat kita contoh darinya, kami berharap lahir jenderal-jenderal lainnya seperti sosok Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berpangkat tinggi tapi hati tetap membumi.

Oleh:

Khairul Anam*

*Ketua Milenial Muslim Bersatu (MMB)