Prabowo-Sandi Menang Survei Internal, Tim Jokowi-Ma’ruf: Menghibur Diri, Siapa yang Percaya?

Jakarta, NusantaraPos – Calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) elektabilitasnya unggul pada hasil survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Pasangan nomor urut 02 unggul tipis dari kandidat petahana, Joko Widodo-Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf).

“Jadi gini, hasil surveinya 48 (persen) Prabowo, 46 (persen) Jokowi,” ujar juru bicara BPN Andre Rosiade, Senin (11/3/2019).

Menurut Andre, survei dilaksanakan usai debat kedua pada 17 Februari 2019 lampau. Survei dilakukan terhadap 2.000 responden yang tersebar secara nasional.

“2.000 itu nasional. Itu sama kayak survei-survei yang lain. Itu 2.000 responden nasional,” tuturnya.

Lebih lanjut, Andre meminta para relawan terus melanjutkan kampanye door to door. Karena cara itu diyakini mampu memenangkan Prabowo-Sandi pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

“Tetap lanjutkan door to door dari rumah ke rumah, sampaikan pesan-pesan positif dan kampanye positif tentang Prabowo dan Sandi. Insya Allah 20 Oktober 2019 kita akan menyaksikan pelantikan Prabowo dan Sandiaga Uno sebagai presiden dan wakil presiden 2019,” katanya.

Sementara, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf menilai klaim keunggulan Prabowo-Sandi di survei internal hanya untuk menghibur diri sendiri. Sebab, mereka masih percaya pada hasil lembaga survei yang kebanyakan mengunggulkan pasangan nomor urut 01.

“Menurut saya itu kan untuk menghibur diri sendiri. Silakan aja mereka punya survei internal. Tapi banyak sekali lembaga lembaga survei yang memiliki kredibilitas yang menyatakan kami semua menang di atas selisih 20 persen,” ujar juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily.

Ia tak mempersoalkan hasil survei tersebut. Hanya pihaknya meyakini, tak ada orang yang percaya dengan hasil penelitian itu.

“Jadi saya kira silakan sajalah kalau untuk menghibur diri sendiri, hendak klaim-klaim survei internal. Siapa yang mau percaya terhadap itu?” tandas politisi Partai Golkar. (RK)